DPRD dan Pemkab Sesalkan Penutupan Kilang Minyak TWU
blokbojonegoro.com | Friday, 24 August 2018 16:00
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com - Penutupan kilang minyak milik PT TWU yang ada di Desa Sumengko Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, disesalkan banyak pihak. Tidak hanya masyarakat sekitar, bahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro juga menyesalkan hal itu.
Dalam agenda kunjungan kerja Komisi A DPRD Kabupaten Bojonegoro, Jum'at (24/8/2018) di balai desa Sumengko Kecamatan Kalitidu itu, diterima Camat Kalitidu, Mukhlisin, Kades Sumengko, Suryono, Babinsa dan Babinkabtibmas setempat, serta tokoh masyarakat, perwakilan karang taruna dan yang lainnya.
Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Bojonegoro, Donny Bayu Setiawan menerangkan, komisi hadir untuk mendengar langsung dari masyarakat terkait dampak ditutupnya kilang minyak PT TWU. "DPRD dan Pemkab sebenarnya juga menyesalkan penutupan kilang minyak TWU tersebut," terangnya saat memimpin rapat.
Politisi PDI Perjuangan itu menuturkan, namun Pemkab dan DPRD tidak bisa berbuat banyak, karena kegiatan PT TWU adalah B to B. Artinya itu murni pertimbangan ekonomis yang disebabkan karena minyak yang diambil dari mulut sumur Banyuurip dan akan diolah PT TWU, harganya naik sebesar ICP plus 5,5 US$.
"Pemerintah tidak tinggal diam. Komisi A bersama Pemkab dan BUMD (PT BBS) sudah berkoordinasi dengan Dirjen Migas di Kementerian ESDM, terkait kemungkinan beroperasinya kembali kilang minyak di Bojonegoro selaku daerah penghasil," tuturnya.
Sedangkan terkait pengangguran, Komisi A berharap masyarakat tidak hanya mengandalkan Migas. Sehingga Komisi A mendorong dan mendukung berbagai bentuk pelatihan kewirausahaan pemuda dan masyarakat.
"Harapannya ketika kelak proyek migas sudah selesai, masyarakat masih bisa terus bertahan dengan kegiatan wirausaha yang dimiliki," ungkap Dony.
Sementara itu, Karnadi yang juga perangkat desa setempat, menyambut positif kedatangan DPRD Kabupaten Bojonegoro. Ia menyampaikan dengan adanya dampak penutupan PT TWU, sangat dirasakan masyarakat.
"Salah satu dampaknya adalah terlambatnya pembayaran PBB, karena ekonomi masyarakat berkurang. Sehingga mengganggu pelaksanaan pembangunan desa," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan beberapa peserta lainnya, yang menanyakan mengapa PT TWU ditutup, dan apakah bisa dibuka kembali. Sebab berdampak langsung melemahnya ekonomi masyarakat sekitar. Termasuk pengangguran semakin bertambah. "Apa yang sudah dilakukan oleh Pemkab dan DPRD untuk memperjuangkan dibukanya kilang minyak tersebut," tanya salah seorang peserta pertemuan. [ito/mu]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini