Sedekah Bumi Campurejo
Linggoyoni dan Gunungan di Sedekah Bumi, ini Maksudnya...
blokbojonegoro.com | Thursday, 30 August 2018 13:00
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com - Selain 4 gunungan yang dikirab dari Balai Desa Campurejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro menuju Makam Manis, ada juga 2 bentuk alu dan lumpang raksasa yang berhiaskan padi, buah serta sayur.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Campurejo, Nur Hasyim kepada blokBojonegoro.com menjelaskan, 2 buah alu dan lumpang itu dinamakan Linggoyoni yang mempunyai pesan dalam kehidupan.
Dari fungsinya, lanjut Hasyim, Alu dan Lumpang digunakan untuk menumbuk padi sehingga menghasilkan beras untuk dimasak dan dimakan. Sehingga kehidupan bisa terus berlangsung.
"Jika dikembalikan ke dalam kehidupan, Linggoyoni melambangkan energi dari romo (bapak) dan biyung (ibu) yang bersatu menciptakan kehidupan manusia," jelas Hasyim.
Dari sinilah, Eyang Manis merupakan sesepuh cikal bakal di Desa Campurejo yang paling kuat dan sakti. Meskipun ada Tumenggung wiroguno, namun kesaktiannya masih di bawah Eyang Manis.
Sedangkan 4 gunungan yang juga turut diarak, menurut Hasyim, merupakan lambang dari alam bumi yang ditempati dan hasilnya juga dinikmati. Oleh karenanya, Linggoyoni dan gunungan itu dibawa ke Makam Eyang Manis, sebagai bentuk rasa syukur atas kehidupan dan rezeki di bumi Campurejo.
"Bumi itu Kolbu dan Semi. Kolbu itu hati, Semi itu kehidupan. Hati kita harus mempunyai angan yang baik di tempat yang sakral ini, sehingga akan tumbuh dan menghasilkan yang baik juga," papar Hasyim.
Sementara itu, sesampainya Linggoyoni dan gunungan tiba di makam, acara dilanjutkan dengan tahlil dan salawat bersama. Usai acara, gunungan yang rencananya dibagikan oleh petugas, langsung ludes diserbu warga yang berebut buah-buahan dan sayur dari gunungan dan linggoyani itu. [ito/mu]
Tag : sedekah bumi, campurejo, bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini