Kesulitan Air Bersih Terus Bertambah di Bojonegoro
blokbojonegoro.com | Tuesday, 11 September 2018 14:00
Reporter : Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang terdampak kekeringan maupun krisis air bersih terus bertambah. Bahkan, kekeringan tahun ini melewati pemetaan yang telah dilakukan. Padahal, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro telah memetakan sebanyak 26 desa dari 10 kecamatan.
"Kekeringan pada 2018 ini meluas menjadi 27 Desa dari 12 Kecamatan, yaitu Kecamatan Ngraho, Kepohbaru, Tambakrejo, Sugihwaras, Kedungadem, Sukosewu, Purwosari, Sumberrejo, Temayang, Ngambon, Kasiman dan Sekar," terang Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfia.
Menurutnya, prediksi tersebut muncul berdasarkan hasil pemetaan terhadap wilayah yang mengalami kekeringan maupun krisis air bersih saat terjadi kemarau panjang pada tahun tahun sebelumnya. Sementara pada tahun 2017, kata dia, berdasarkan data telah tercatat sebanyak 26 desa di sepuluh kecanatan yang mengalami kekeringan maupun krisis air bersih.
Diperkirakan jumlah desa yang mengalami kekeringan maupun krisis air bersih masih akan bertambah karena berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau berlangsung hingga bulan Oktober.
"Kekeringan kali ini bisa dikatan lebih kering dari tahun 2017 lalu," lanjut Ulfa.
Selain itu, BPBD Kabupaten Bojonegoro juga telah menganggarkan Rp 200 juta untuk antisipasi kekeringan di musim kemarau dan jumlah alokasi anggaran tersebut cukup untuk penyediaan kebutuhan air bersih.
Pasalnya sejumlah daerah di Bojonegoro merupakan daerah rawan kekeringan.
"200 juta bisa dipakai untuk pengadaan sekitar 500 air tangki bersih dengan menggunakan mobil penyaluran air yang mampu mempuat sampai 6000 liter air," pungkasnya.[din/ito]
Tag : bpbd, kekeringan, bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini