06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Mengapa Menggaruk Daerah yang Gatal Rasanya Begitu Nikmat?

blokbojonegoro.com | Monday, 15 October 2018 07:00

Mengapa Menggaruk Daerah yang Gatal Rasanya Begitu Nikmat?

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Satu dekade lalu, para ilmuwan masih berpikir bahwa gatal merupakan jenis lain dari rasa sakit, tapi dalam bentuk lebih ringan yang menggunakan reseptor serupa di epidermis untuk menyampaikan pesan kimia dan listrik ke tulang belakang dan ke otak untuk mengatakan sesuatu yang menyakitkan.

Namun, kita sekarang tahu bahwa gatal sebenarnya memiliki sirkuit spesifiknya sendiri, yang melibatkan senyawa kimia dan selnya sendiri.

Secara teknis, gatal atau yang dalam dunia medis dikenal sebagai pruritus merupakan sebuah reaksi alami untuk melindungi kulit dari parasit dan penumpukan sel-sel mati.

Sebagai lapisan paling luar dari tubuh, akan menjadi masuk akal ketika kulit secara biologis mengembangkan sistem pertahanan diri seperti menggaruk. Namun, sampai saat ini para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami bagaimana gatal dan garuk berubah menjadi sensasi kenikmatan yang unik.

Seperti dilansir dari Science Alert, Sabtu (13/10/2018), ternyata menggaruk daerah yang gatal membentuk sinyal rasa sakit tingkat rendah untuk masuk ke otak dan mengganti sinyal gatal berubah menjadi rasa lega pada kita. Itulah sebabnya mencubit atau menampar di tempat yang gatal, sensasinya juga sama seperti menggaruk.

Saat kita menggaruk bagian yang gatal, maka otak kita juga akan mengeluarkan hormon serotonin yang akan mengurangi rasa gatal. Namun, hormon ini berlaku hanya sementara.

Pasalnya, justru serotoninlah yang sebenarnya dapat mempermudah sinyal gatal untuk muncul kembali. Itulah mengapa kadang ketika kita menggaruk daerah yang gatal, rasa gatal tidak hilang begitu saja, tetapi muncul di sekitar wilayah yang sama atau di tempat lain.

Gatal juga bisa disebabkan oleh kerusakan pada saraf yang menyebabkan rasa gatal tak terkendali yang dikenal sebagai gangguan pruritus. Beberapa kasus gatal seperti ini dapat disebabkan oleh infeksi virus yang mempengaruhi sistem saraf. Ada juga kondisi gatal yang disebabkan alergi, seperti pruritus aquagenik setelah kontak dengan air.

Semua hal yang disebutkan di atas dapat membuat tubuh menjadi gatal tanpa sebab yang jelas dan tidak bisa selesai hanya dengan menggaruk. Dalam hal ini, tindakan medis, seperti pemberian anestesi, diperlukan.

Pada dasarnya, rasa gatal dan cara mengatasinya sudah diketahui manusia, bahkan sejak abad ke-13.

Contohnya dapat dilihat pada daun mentol yang digunakan untuk meredakan kulit gatal di China kuno dan kamper, bahan kimia dari pohon cemara yang secara historis digunakan untuk membuat bahan peledak, telah digunakan untuk kulit yang gatal sejak abad ke-13.

Perlu diingat, terkadang rasa gatal bukan cuma hal yang ada di permukaan kulit. Rasa gatal bisa terjadi akibat dari sesuatu yang tidak tepat jauh di dalam tubuh kita.

Sampai saat ini, para ilmuwan masih terus mencari tahu tentang respons gatal yang aneh dan unik sehingga di masa depan, kita mungkin akhirnya dapat mematikan rasa gatal yang tak terkendali untuk selamanya.

http://health.kompas.com/read/2018/10/13/210600623/
mengapa-menggaruk-daerah-yang-gatal-rasanya-begitu-nikmat-

Tag : garuk, gatal, badan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat