Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Blok Buku

blok i

blokbojonegoro.com | Saturday, 10 November 2018 06:00

blok i

Peresensi:  Yayang Artamia

Penulis buku ini bernama Ully Maftuhah, terlahir sebagai bungsu dari enam bersaudara, dari pasangan Bapak Fatchurrohman dan Ibu Nafsia. Tinggal di jln. Dieng km. 04 Muanggang B Kalibeber. Alumni Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Al-Asy’ariyah (2005) ini menyelesaikan studi akhirnya di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ Wonosobo 

Pernah menyabet juara 1 lomba karya ilmiah “Deklarasi Moral” ; juara 1 lomba menulis cerpen “Indahnya Hidayah-Mu” dalam pekan lomba Haflah Khatmil Qur’an di pondoknya (2002); juara 1 lomba menulis cerpen “All About Yasha” (2003); juara 1 lomba menulis cerpen “Anak-Anak Negeri”, meraih tropy bupati 1 yang diadakan Wonosobo Writing School (2006).

Pernah juga mengikuti workshop penulisan skenario bareng teman-teman Matapena di kaliurang. Bisa dikontak lewat ully_em@yahoo.com. 

 Novel ini menceritakan tentang Renata, seorang gadis tomboy yang harus beradaptasi dengan lingkungan barunya di Pesantren al-Mabadiyah (blok i). Dikarenakan ada beberapa hal yang membuat Re tidak betah menikmati kehidupan barunya di blok i.

Pertama, blok i yang ia rasa tidak pantas untuk dihuni, karena menurutnya lebih pantas dikatakan sebagai gudang dan ia mengatakan bahwa blok i lebih sederhana dari rumah susun. Sangat jauh dari kata menyenangkan, tidak bisa bebas, merasa terkekang, dan saat kemana-kemana harus ijin. Saat ia pertama kali memasuki pesantren itu untuk beradaptasi baginya sangat sulit. Kehidupan yang sebelumnya berbanding terbalik dengan kehidupannya yang sekarang di blok i.

Kedua, sebelumnya ia bisa menghuni kamar yang luas tanpa ada lawan, dan sekarang ia harus menghadapi penghuni yang overkuota, lima puluh empat anak. Untuk tidur harus berbagi tempat dengan anak yang lain, itu membuat Re sangat tidak nyaman dengan kondisi kehidupannya yang sekarang.

Ketiga selalu ada ribut, itulah ciri dari blok i yang penghuni overkuota. Mulai dari mandi harus bergantian, saat menjelang sekolah, ada yang sibuk menyiapkan pelajaran, bahkan harus bergantian cermin untuk berdandan atau sekedar membenahi kerudung yang dipakai. Selain itu ada juga yang masih bisa santai menyantap sarapan, dan mendengarkan lagu melalui radio, satu-satunya alat elektronik yang boleh di bawa ke pesantren. Itulah mengapa Re sulit untuk menghafalkan rumus matematika dan fisika.

Keempat, ada salah satu santri putri yang bernama Maula, Maula ini tidak bisa menerima Re mulai saat Re pertama kali datang ke blok i, bahkan untuk bersikap manis itu sangat sulit dilakukan Maula kepada Re. Sikap Maula yang seperti itu membuat Re merasa tidak ada gunanya terus berada di blok i.

Kelima, sangat sulit untuk menerima kondisi kehidupan yang sekarang, seolah-olah Re merasa tidak akan bisa menerimanya. Untuk menjawab bagaimana ia bertahan itu saja sudah sangat sulit. Dengan begitu banyaknya masalah di blok i, bagaimana kisah seru Renata menghadapinya? Serba-serbi terkait kehidupan pesantren pun menjadi latar novel ini. 

Buku besutan Ulla ini kecil dan praktis untuk dibawa kemana-mana serta disertai gambar-gambar yang mendukung, sampul yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Namun, sayangnya kertas bukunya tipis sehingga rawan sobek. 

 

Identitas Buku

Nama Pengarang : Ully

Penerbit : Matapena

Tahun Terbit : 2007

Cetakan : Pertama

Editor : Lianni Qanita

Penata Isi : Santo

Cover : Matador Design

ISBN-13 : 979-1283-00-1

Jumlah Halaman : viii + 206 halaman, 11 x 17 cm

*Mahasiswa STIKes ICSada, anggota LPM Kampus Ungu

.

 

Tag : resensi, blok buku



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini