Waspada DBD, Kenali Gejala-Gejalanya!
blokbojonegoro.com | Sunday, 13 January 2019 11:00
Kontributor: Wahyudi
blokBojonegoro.com - Demam berdarah dengue (DBD) yang tergolong ringan pada anak, seringkali berupa demam tanpa diikuti gejala tertentu. Jika muncul gejala, umumnya terjadi sekitar 4-7 hari setelah digigit nyamuk penyebab DB.
Kasus DBD yang lebih berat, anak dapat mengalami gejala yang umumnya berupa, demam tinggi hingga mencapai 40 derajat celcius, nyeri di bagian belakang mata, nyeri pada tulang, otot, dan sendi.
"Sakit kepala, mual dan muntah serta pembengkakan pada kelenjar," kata Kasi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, dokter Whenny Diyah, kepada blokBojonegoro.com, Minggu (13/1/2019).
Selain itu, lanjut dia, anak dapat mengalami bintik-bintik merah pada beberapa bagian tubuh. Gejala-gejala umumnya akan berlangsung selama 7 hari. Namun pada situasi tertentu, gejala dapat memburuk sehingga memicu sindrom syok dengue.
Kondisi ini dapat mengancam nyawa, karena terjadi kebocoran pembuluh darah dan penurunan jumlah trombosit. Jika tidak segera diatasi, dapat menimbulkan perdarahan dari gusi dan hidung, perdarahan di bawah kulit.
"Sulit bernapas, lemah, muntah terus menerus, keringat dingin serta sakit parah pada bagian perut," ujarnya.
Bagaimana penanganan yang tepat. Ia menjelaskan, segera bawa ke dokter jika anak mengalami beberapa gejala DBD. Dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan diagnosis.
Sebenarnya tidak ada penanganan khusus untuk DBD. Namun dokter dapat membantu mengurangi tingkat keparahan gejala dan meningkatkan sistem imunitas untuk melawan virus tersebut.
Jika dokter memberi resep obat paracetamol untuk menurunkan demam, pastikan anak mengonsumsinya. Selain itu, dapat menggunakan kompres pada dahi untuk menurunkan demam.
"Pastikan anak mendapat istirahat yang cukup," tuturnya.
Selain itu, berikan banyak air pada anak untuk mencegah dehidrasi. Berikan makanan yang kaya nutrisi.
Tidak jarang anak yang terkena DBD harus dirawat di rumah sakit. Sebagai langkah menggantikan cairan yang hilang karena diare, muntah atau kehilangan nafsu makan, dokter akan memberikan cairan melalui infus.
"Pada kasus anak yang kehilangan banyak darah, perlu dilakukan transfusi darah," tutup dokter Whenny. [yud/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini