Bersama IDFoS, EMCL Bantu Ponpes Al-Rosyid Kelola Sampah Jadi Energi
blokbojonegoro.com | Friday, 25 January 2019 13:00
Reporter: M. Safuan
blokBojonegoro.com - Pondok pesantren (Ponpes) Al-Rosyid, Dander, Bojonegoro sudah tidak lagi dipusingkan persoalan sampah yang menggunung setiap harinya, dari ribuan santri dan siswa di lembaga tersebut. Setelah salah satu Ponpes tertua di Kota Ledre dibantu SKK Migas, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) untuk mengolah sampah menjadi energi, dengan difasilitasi IDFoS Indonesia.
Program pengelolaan sampah berbasis Masyarakat di Pondok Pesantren Al-Rosyid, Rizal Zubaid Firdaus menuturkan, proses kegiatan tersebut dilakukan selama 5 bulan dimulai dari November 2018 hingga Maret 2019. Pasalnya pengelolaan sampah merupakan kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia, dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.
Sesuai data Dinas Lingkungan Hidup 2017, di kecamatan Dander, timbulan sampah di TPS Kecamatan Dander perhari mencapai 1 m3/hari. Namun timbulan sampah tersebut lebih kecil dari tibulan yang dihasilkan oleh Pondok pesantren Al-Rosyid dengan jumlah warga pondok sebanyak kurang lebih 2000 jiwa yaitu sebanyak 3 M3/hari.
"Melihat bahaya mengelola sampah secara tidak tepat dapat menjadi ancaman. Program pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Pondok Pesantren Al-Rosyid, dilakukan ExxonMobil Cepu Limited bermitra dengan IDFoS Indonesia mencoba menerapan inovasi dalam hal mengelola sampah dengan mengubahnya menjadi energi panas," terangnya.
Menurutnya, pemanfaatan panas hasil pembakaran yang dihasilkan dapat dijadikan energi untuk proses produksi yang lebih bermanfaat, seperti untuk alat perubah plastik menjadi BBM atau untuk pemanfaatan yang lain. Agar meningkatkan kesadaran sanitasi dan praktik hidup bersih dan sehat warga Pondok dan terciptanya pengelolaan sampah domestik yang inovatif.
Serta dengan penerapan inovasi alat berupa Burner Lathi Geni 2 yang dapat melakukan pembakaran sampah dengan sempurna dapat meminimalisir polusi yang terjadi. Termasuk pemanfaatan panas hasil pembakaran yang dihasilkan dapat dijadikan energi untuk proses produksi yang lebih bermanfaat seperti untuk alat perubah plastik menjadi BBM, industri tahu atau tempe, pemanas air atau untuk pemanfaatan yang lain.
"Tujuan utamanya meningkatnya kesadaran sanitasi dan praktik hidup bersih dan sehat warga Pondok dan terciptanya pengelolaan sampah domestik yang inovatif," jelasnya kepada blokBojonegoro.com, Jum'at (24/1/2019), saat trial uji coba alat pengelolaan sampah.
Sementara itu pengasuh Ponpes Al-Rosyid, KH. Alamul Huda menuturkan, tempat pengelolaan sampah ini sebenarnya sudah menjadi jejak cerita, karena kita punya pemikiran yang kita inginkan kita berfikir progesif tentang menshet masyarakat keberadaan sampah termasuk sampah itu barang yang tidak berguna, sampah mengotori, barang yang tidak bermanfaat.
"Akhirnya kita berfikir potensi sampah pondok ini cukup besar, karena satu hari aja dua dam truk kalau kapasitas dua ribu anak ini tentu ini perlu ada jalan keluar, inovasi pengelolaannya," tutur Yai Huda.
Gus Huda panggilan akrabnya, mengucapkan terimakasih atas bantuan ExxonMobil Cepu Limited dan IDFoS Indonesia yang menyambut ide dan keinginan kita, sehingga terjadi sebuah kesepakatan bersama mendukung proses supaya sampah itu bukan lagi barang yang mubadzir. "Tetapi sampah ini bisa menjadi barang yang bermanfaat dan juga memproduksi uang artinya bisa menghasilkan uang," ungkapnya.
Ditambahkan, semua sampah dipastikan tidak ada yang terbuang, tapi menjadi manfaat dan produktif. Sebab bukan sekedar menerima sampah, tapi akan berusaha untuk kedepannya mempunyai visi dan mengejar sampah untuk menjadi produktif yang menghasilkan.
"Supaya masyarakat berfikir sampah bukan barang yang kotor saja, tetapi sampah mampu diolah menjadi bahan yang produktif, yang ada nilai ekonomisnya," pungkas Gus Huda yang juga ketua FKUB Kabupaten Bojonegoro. [saf/ito]
Tag : IDFOS, EMCL, alrosyid, bojonegoro, sampah, energi
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini