12:00 . Pemuda Asal Bojonegoro Diduga Terpeleset di Jalur Leter E Gunung Rinjai   |   09:00 . Meneropong Spirit Literasi Dis Perpus Sip Bojonegoro   |   15:00 . Duh...!!! 85 Anak Ngebet Nikah Muda, Salah Satu Faktor Hamil dan Punya Anak   |   14:00 . Maling Motor Marak di Bojonegoro Barat, Warga Sebut Ciri-ciri Pelaku Sama   |   12:00 . Dipolisikan Dugaan Pungli, Ini Respon Humas dan Komite SMP di Kasiman   |   11:00 . Sapa Bupati, Jadi Ajang Warga Bojonegoro Mengadu ke Bupati Wahono   |   09:00 . Kerap Setor Tunai, Pedagang Kelapa Ungkap Manfaat Jadi Nasabah BRILink   |   08:00 . SMP Negeri di Kasiman Bojonegoro Dipolisikan Wali Murid Dugaan Pungli   |   18:30 . Manasik Haji CJH Bojonegoro   |   18:00 . Rp1,9 T Efisiensi Pemkab Bojonegoro, Paling Banyak Infrastruktur   |   17:30 . 1508 Calon Jemaah Haji Bojonegoro 2025   |   17:00 . 1508 CJH Ikuti Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kabupaten Bojonegoro di Go Fun   |   16:00 . Sekolah SD Bubar Gegara Bau Menyengat Pabrik Tembakau, Pernah Disegel Satpol PP   |   15:00 . Temui Pemimpin Cabang Bulog, Eko Wahyudi : Kita Dorong Bulog Untuk Tetap Serap   |   14:00 . Jelang Kemarau, Begini Kesiapan Program Panen Air Hujan di Bojonegoro   |  
Sun, 20 April 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Bengawan Mati di Desa Pilang, Begini Sejarahnya...

blokbojonegoro.com | Sunday, 03 February 2019 09:30

Bengawan Mati di Desa Pilang, Begini Sejarahnya...

Kontributor: Maulina Alfiyana
 
blokBojonegoro.com - Bengawan mati merupakan aliran air sungai Bengawan Solo yang putus dan kini airnya mengendap. Tempatnya berada di Desa Pilang, Kecamatan Kanor , Kabupaten Bojonegoro dan berseberangan dengan Desa Campurejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.
 
Salah satu sesepuh desa, Markum menjelaskan, konon pada tahun 1967 telah terjadi bencana banjir besar di wilayah Pilang dan sekitarnya, yang mengakibatkan sungai Bengawan yang awalnya mengalir seperti huruf U putus menjadi seperti huruf O. Hal itu membuat Desa Campurejo terputus seperti sebuah pulau yang di kelilingi Bengawan. Di lanjut pada tahun 1990 karena banyaknya endapan lumpur setelah banjir yang mengakibatkan Desa Campurejo gabung dengan Desa Pilang.
 
"Sejak itulah warga secara spontan menjuluki sebagai bengawan mati, hingga sekarang," ucapnya.
 
Dulunya bengawan mati tersebut di jadikan sebagai sumber mata air masyarakat Pilang dan sekitarnya, mulai dari mandi, mencuci pakaian, hingga di buat keperluan rumah tangga lainnya. Karena dulu masyarakat Pilang jarang  yang punya sumur, maka bengawan mati di manfaatkan oleh masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

"Namun kini sudah tidak lagi, pasalnya dari warga sendiri sudah mempunyai sumur di rumahnya masing-masing," tambah laki-laki berusia 80 tahun tersebut.
 
Terpisah, salah satu perangkat desa, Syamsudin (51) menambahkan, sejak tidak lagi digunakan mandi dan berbagai keperluan lainnya di tahun 2000, kini bengawan mati tersebut di gunakan untuk pengairan sebagian sawah milik petani Pilang yang seluas 20 hektare. Serta dijadikan spot mancing favorit, dan rencananya bengawan mati tersebut akan di eksplore dan dijadikan sebagai wisata.
 
"Alhamdulillah selama ini, bengawan mati tersebut selalu mencukupi kebutuhan air serta membawa manfaat dan berkah bagi masyarakat," tuturnya. [lin/ito]

Tag : Bengawan, pilang, mati, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat