18:00 . Kapolres Bojonegoro: Bukan Kenakalan Biasa, Tapi Menjurus ke Pidana   |   17:00 . Pelaku Perang Sarung di Kalitidu Berhasil Diamankan Polisi   |   16:00 . Perkuliahan RPL S-2 Lebih Banyak Daring daripada Luring   |   14:00 . BI Sediakan Layanan Penukaran Uang di 5.066 Titik   |   13:00 . Raker DPR, Menag Usul Jemaah Lunas Tunda 2022 Tidak Nambah Biaya Haji   |   11:00 . Hukum Menggendong Anak saat Salat   |   07:00 . Habis Sahur Jangan Tidur, Waspadai 6 Penyakit yang Mengintai   |   21:00 . FIFA Lebih Dulu Kunjungi Solo, Kepala Dispora Surakarta Sebut Sudah Siap   |   20:00 . Sempat Kunjungan ke Surabaya, Pastikan Kesiapan Piala Dunia U-20 2023   |   19:00 . Meski Drawing Piala Dunia U-20 Batal, Hingga Kini FIFA Tetap Verifikasi Stadion   |   18:00 . Dinas PU BIMA PR: Perbaikan Menunggu Proses dari Rekanan   |   17:00 . Cukupi Stok Darah Saat Puasa, PMI Siapkan Bingkisan Bagi Pendonor Hingga Jemput Bola   |   16:00 . Jembatan Glendeng Akan Dibangun Usai Lebaran   |   15:00 . Menengok Makam Bupati Bojonegoro Ke-21, Pemrakarsa Pertama Masjid Agung Darussalam   |   14:00 . Tips Agar Tetap Sehat dan Lancar Jalankan Ibadah Puasa   |  
Tue, 28 March 2023
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Banjir, Tak Bisa Cari Ikan, Nelayan Cari 'Sarah'

blokbojonegoro.com | Monday, 11 March 2019 09:00

Banjir, Tak Bisa Cari Ikan, Nelayan Cari 'Sarah'

Kontributor: Maulina Alfiyana

blokBojonegoro.com - Akibat debit air bengawan solo naik dan sempat membanjiri beberapa wilayah yang ada di bantaran sungai, membuat aktivitas warga kampung nelayang di Dukuh Kendal, Desa Kabalan, Kecamatan Kanor yang sehari-hari mencari ikan sempat terhenti.

Karena saat air bengawan naik, tidak memungkinkan para nelayan menyisir Bengawan untuk mencari ikan, sehingga aktivitas mencari ikan di kampung nelayan terpaksa berhenti.

Agar asap dapur tetap mengepul, para nelayan mencari alternatif lain untuk mencari pundi-pundi rupiah, yaitu dengan cara mencari sarah (kayu yang hanyut terbawa air bengawan solo). Setelah kayu-kayu tersebut terkumpul banyak, mereka lalu membagi tiap ikat dan menjual kepada masyarakat sekitar.

"Mencari sarah tersebut bisa dikatakan sebagai pengganti mencari ikan yang terhenti selama air Bengawan belum surut," jelas Burhan, salah satu nelayan, Senin (11/3/2019).

Ia menjelaskan, pada waktu air Bengawan Solo sedang meluap banyak sekali sarah yang ikut hanyut, dan memang sudah tradisi para nelayan Dukuh Kendal mencari sarah pada saat banjir tiba.

"Kami mencari sarah cukup di sekitar Bengawan yang melintasi desa, dengan menggunakan perahu yang biasa kami pakai untuk mencari ikan," jelasnya.

Terpisah, salah satu pembeli kayu bakar, Didin mengaku sudah menjadi langganan setiap banjir tiba membeli sarah di nelayan.

"Harganya murah hanya Rp5.000 per ikat, dan kayu pun juga awet ketika dibuat kaya bakar untuk memasak," ucapnya kepada blokBojonegoro. [lin/mu]

Tag : banjir, kampung nelayan, nelayan, pencari ikan, sarah



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat

  • Friday, 23 December 2022 12:00

    Pengumuman Lelang Terbuka

    Pengumuman Lelang Terbuka Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan, PT. Asri Dharma Sejahtera Tahun 2022, dengan ini tim pengadaan jasa kontruksi melakukan lelang terbuka dengan kualifikasi pekerjaan sebagai berikut...

    read more