Dari Hobi, Ingin Buat Tempat Edukasi Bonsai
blokbojonegoro.com | Saturday, 23 March 2019 13:00
Kontributor: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Pembudidaya tanaman Bonsai bisa dikatakan mulai digemari di Kabupaten Bojonegoro. Tanaman yang populer di Negeri Bunga Sakura ini memang bukan tanaman biasa. Melainkan tanaman dengan sejuta keindahan hasil olah seni manusia.
Bonsai merupakan apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang dan akar pohon. Bonsai kerap hadir dalam bentuk mungil tanpa kehilangan kesan tua. Tak ayal, keberadaanya kerap dicari oleh penggemarnya, bahkan dengan keindahanya bonsai sering dibandrol dengan harga selangit.
Seiring waktu, perkembangan seni bonsai terus mengundang daya tarik tersendiri bagi para pecintanya. Salah satunya Totok Sujatmiko (41), warga Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro.
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke kebun miliknya, Totok Sujatmiko terlihat sibuk memindah dan merawat beberapa tanaman mungil yang ditanam dalam pot. Dengan beberapa peralatan seadanya, dengan cepat dia merangkai tanaman bonsai yang cantik agar enak dilihat.
Pria kelahiran tahun 1978 silam tersebut, mulai tertarik budidaya bonsai alias pohon yang dikerdilkan sejak tahun 2005. Kala itu, saat budidaya tanaman bonsai belum terlalu booming seperti sekarang, dan hanya beberapa rekan-rekannya yang terjun pada budidaya bonsai.
Hanya saja, jika teman-temannya membudidayakan dengan cara menjual, tidak dengan Totok Sujatmiko. Dia sering blusukan keluar masuk hutan untuk mencari koleksi tanaman. ”Rumah saya dulu kan berada di tepi hutan, dan banyak tanaman bonsai yang bisa temukan, akhirnya saya mencari ke hutan lalu saya jual ke kolektor,” ujar dia.
Karena hobi, ia tidak mengenal waktu. Mulai pagi hingga sore hari dia jalani untuk merawat tanaman bonsai di kebunnya. Bahkan, pria yang juga sebagi seorang guru di SMKN 2 tersebut setelah mengajar maupun libur selalu datang ke kebunnya untuk merawat bonsai.
”Dari dulu, memang karena hobi, bahkan setelah mengajar, hari libur sekolah Sabtu dan Minggu saya selalu menghabiskan waktu di sini,” lanjutnya.
Selain di kebun, Totok juga mempunyai 4 lokasi lainnya untuk ditempati Bonsai, bahkan dirinya mempunyai sekitar 200 bakalan bonsai. Untuk jenis sendiri, guru Sejarah ini mengoleksi beberapa Bonsai lokal seperti pohon serut, asem Jawa, Panggang, Beringin dan beberapa jenis lainnya.
Pada dasarnya, kata Totok, semua tanaman bisa dibonsaikan. Asalkan, daunnya kecil, memiliki batang keras dan bisa hidup bertahun-tahun. ”Ada tanaman bonsai yang sangat saya sukai, tetapi tidak di sini, ada di rumah,” jelasnya kepada blokBojonegoro.com.
Terkait perawatan, bonsai tidak membutuhkan perawatan dan perhatian khusus seperti burung, tetapi juga membutuhkan perawatan seperti tanaman lainnya seperti disiram setiap hari dan diberi pupuk.
Ia juga berpesan kepada pecinta bonsai pemula agar tidak memotong ranting secara sembarangan, hal itu bisa berdampak pada keindahan bonsai kedepannya.
"Kebanyakan pemula itu mempunyai keinginan agar bonsai yang dirawatnya bisa cepat bagus, sehingga ranting yang baru tumbuh dan mempunyai ukuran masih kecil langsung dipotong. Sehingga tidak ada keseimbangan antara pohon dengan rantinya," pesan Totok.
Totok juga mempunyai keinginan untuk membuat sebuah taman edukasi bonsai. Sehingga tempat tersebut bisa dipakai untuk sharing ataupun belajar tentang budidaya ataupun merawat bonsai.
"Kita juga sering mendatangkan tutor dari Pasuruan dan Jakarta untuk sekadar sharing terkait bonsai terutama soal kesulitan merawat bonsai. Agar tetap bagus itu terletak pada arah sudut pandang bonsai tersebut dan bagaimana pintar-pintarnya pemilik membentuknya," tutup Totok Sujatmiko. [din/mu]
Tag : bonsai, budidaya, tanaman, hobi, bonsai bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini