Para Pesinden ini Masih Eksis Pertahankan Tayub di Bojonegoro
blokbojonegoro.com | Thursday, 04 April 2019 13:00
Reporter : Joel Joko
blokBojonegoro.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur menggelar "Workshop Kesenian Tayub di Bojonegoro", Kamis (4/4/2019) tadi. Sejumlah pesinden ikut meramaikan workshop. Mereka masih bertahan dan terus melestarikan kesenian tayub sebagai warisan budaya Jawa.
Tiga pesinden tayub bersuara merdu yang tampil meramaikan workshop antara lain Yasmi (Bubulan), Elly (Kalitidu) dan Endah (Ngasem). Mereka sudah cukup lama menekuni pekerjaan sebagai sinden sejak 1996 sampai sekarang.
Yasmi, mengungkapkan sudah menjadi panggilan hati untuk melestarikan seni dan tradisi. Apalagi, saat ini kesenian tradisional semakin tersisih oleh perubahan zaman yang modern. Meski begitu, pemerintah harus segera turun tangan untuk melestarikannya.
"Sekarang generasi muda sudah jarang mau menekuni karawitan maupun kesenian tayub," kata Yasmi.
Sementara budayawan Jatim, Sukatmo mengungkapkan tayub merupakan tari pergaulan yang disajikan untuk menjalin hubungan sosial masyarakat. Sebab, pagelaran seni ini biasanya digelar pada saat acara seperti sedekah bumi atau hajatan.
"Untuk bisa menjadi bagian kesenian Langen Tayub ini ternyata juga tidak mudah, karena memerlukan kemampuan dan kemahiran tersendiri," ungkap Katmo.
Dalam satu kelompok tayub selalu terdapat sinden, penata gamelan, serta penari wanita atau biasa disebut waranggono, dan seorang pramugari yang memimpin jalannya pagelaran tayub.
Data yang dihimpun blokBojonegoro.com di Kabupaten Bojonegoro masih terdapat 28 kelompok karawitan yang biasa mengiringi jalannya tari langen tayub. Untuk pramugari atau pemandu jalannya tayuban ada 28 orang jumlahnya. Sedangkan untuk penari wanita atau biasa dikenal dengan Waranggono berjumlah sekitar 55 orang yang tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Bojonegoro.[oel/ito]
Tag : Disbudpar, tayub, bojonegoro, budaya
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini