Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

5 RT dan 60 Hektar Sawah Di Desa Mejuwet Terendam Banjir

blokbojonegoro.com | Monday, 29 April 2019 17:00

5 RT dan 60 Hektar Sawah Di Desa Mejuwet Terendam Banjir

Kontributor: A'imatun Khasanah

blokBojonegoro.com - Setelah hujan deras mengguyur Bojonegoro khususnya wilayah timur dan selatan sepanjang malam hingga dini hari, membuat beberapa titik tertentu yang menjadi langganan banjir kembali terendam oleh air keruh yang datang dari arah selatan, Senin (29/4/2019).

Kali ini banjir kembali menyapa masyarakat Desa Mejuwet, Kecamatan Sumberrejo yang pemukimanaya mulai dimasuki air akibat meluapnya sungai yang tidak kuat untuk menampung air.

Menurut keterangan Kaur Perencanaan Desa Mejuwet, Linda mengatakan banjir ini akibat luapan sungai mekuris yang alirannya cukup besar dan menjadi titik kumpul air dari daerah selatan.

"Banjir ini menyebabkan 5 RT di Desa Mejuwet terendam banjir, meliputi RT 8, 9, 10, 11, dan 12," terangnya kepada blokBojonegoro.com.

Kaur Keuangan Desa Mejuwet, Rasyid menambahkan, selain pemukiman, area persawahan juga sangat terdampak akibat banjir ini, bahkan wilayah persawahan yang paling dalam daripada pemukiman warga.

"Kurang lebih ada 90 hektar sawah yang terendam banjir hari ini," tandasnya.

Petani setempat pun mengeluhkan dampak akibat banjir yang menggenangi sawah mereka, pasalnya sebagian dari mereka baru saja melakukan penanaman padi dalam satu minggu ini.

Dampak tersebut juga dialami salah satu petani, Suparman, yang gagal menanam padi hari ini, meskipun  bibit padi dan sawahnya sudah siap ditanami akibat banjir yang menerjang area persawahan Desa Mejuwet.

"Sebenarnya mau tanam hari ini, tapi bagaimana lagi sawahnya belum bisa ditanami," kata laki-laki paruh baya itu.

Ia juga mengatakan, kerugian yang di alami petani memang kelihatanya tidak begitu besar, sebab baru dalam masa tanam dan kebanyakan belum dipupuk, tapi sebenarnya kerugian yang dialami petani cukup banyak, pasalnya sebagian petani membeli wineh (bibit padi) dari desa tetangga sebab gagal menanam bibit padi tersebut.

"Bahkan beberapa membeli wineh dengan kisaran harga antara Rp600 ribu hingga Rp700 ribu karena terpaksa takut telat panen, tapi ternyata malah sekarang kebanjiran, selain itu dalam proses tanam juga membutuhkan tenaga yang tidak bisa di lakukan sendiri dan harus mencari orang lain," bebernya saat ditemui awak bB di sekitar lokasi sawah miliknya. [aim/ito]

Tag : mejuwet, bojonegoro, banjir, sumberejo



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini