Lapangan Gas Unitisasi JTB
Kejar Target Drilling 2019, Pertamina EP Cepu Lakukan Sinergi dengan PDSI
blokbojonegoro.com | Tuesday, 21 May 2019 09:00
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) kembali mencatat milestones guna mencapai target pengeboran 6 sumur pengembangan dan 1 sumur P&A di Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB). Pencapaian tersebut ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Pengadaan Drilling Rig Services untuk Proyek Jambaran-Tiung Biru antara PEPC dengan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
Penandatanganan yang menjadi momentum sinergitas Anak Perusahaan Pertamina tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PDSI, Budhi N. Pangaribuan dan disaksikan oleh Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan bersama Direktur Pengembangan PEPC, Taufik Aditiyawarman dan General Manager Gas Project JTB, Bob Wikan H. Adibrata di Kantor Pusat PEPC Jakarta, Senin (13/5/2019).
“Saat ini tahapan proses drilling proyek JTB sebagai Proyek Strategis Nasional masih sesuai target, dimana Juli 2019 rig direncakan masuk ke lokasi,” jelas Jamsaton Nababan. Enam buah sumur pengembangan tersebut ditargetkan mencukupi kebutuhan kurang lebih 330 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari (gas)..
Dalam kontrak kerja sama diatas Rp250 miliar dengan jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun tersebut, PEPC bekerja sama dengan PDSI untuk kegiatan yang mencakup penyediaan rig darat untuk mendukung program pemboran dan komplesi di lapangan Jambaran, Blok Cepu.
“Untuk mendukung target produksi onstream JTB di tahun 2021, PEPC akan melakukan pengeboran 6 buah sumur secara bertahap, diantaranya 4 sumur yang terletak di Wellpad Jambaran East dan 2 di Wellpad Jambaran Central,” ujar Jamsaton Nababan, Direktur Utama PEPC.
Pada kuartal III/2019—kuartal I/2020, PEPC akan memfokuskan pengeboran sumur di area Wellpad Jambaran East diantaranya JAM-8, JAM-3, JAM-5 dan re-entry untuk JAM-4. Proses ini akan dilanjutkan di kuartal II/2020-kuartal IV/2020, untuk proses pengeboran di Jambaran Central diantaranya JAM-6 dan JAM-7.
Dalam kesempatan yang sama, Jamsaton Nababan memaparkan, bahwa PDSI merupakan mitra PEPC yang dipercaya memiliki kapabilitas untuk memberikan deliverables sesuai dengan target.
“Nilai tambah dari proyek ini adalah adanya sinergi antara Anak Perusahaan Hulu Pertamina, dan kami harapkan proses pengeboran dapat berlangsung on time, on budget, on schedule, on safety, on return serta on regulations,” tegas Jamsaton Nababan.
Adapun Direktur Utama PDSI, Budhi N. Pangaribuan mengungkapkan, apresiasinya atas kesempatan yang diberikan PEPC dan akan berkomitmen untuk dapat menjadi mitra PEPC yang profesional.
Lebih lanjut Jamsaton Nababan memaparkan, saat ini PEPC telah menunjukkan performa dan komitmennya untuk mengawal kelancaran proses drilling.
“Fokus kami adalah mengejar dan mempercepat key indicators dalam mengoptimalkan skedul pengeboran serta pengadaan kontrak untuk jenis pekerjaan sebelum tajak sumur yang direncanakan Agustus tahun ini,” jelas Jamsaton Nababan.
Indikator tersebut antara lain amandemen 16 kontrak, proses PO LLI 6 kontrak dan proses pengadaan untuk total 27 jenis pekerjaan yang belum tersedia.
Setelah menyelesaikan Early Civil Work 100% di tahun 2018, awal Januari 2019, PEPC melakukan pemancangan Perdana EPC Gas Processing Facilities (GPF) di Bojonegoro. Proyek EPC GPF berfungsi memproduksi gas dan kondensat dari Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru dengan produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD dan target gas onstream/komersil pada 2021 dengan sales gas sebesar 192 MMSCFD.
"Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), JTB diharapkan bisa memberi multiplier effect, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah, Jawa Timur serta membangun kemandirian energi negeri," jelasnya. [mu]
Tag : MIGAS, PROYEK JTB, JTB, DRILLING, MIGAS BOJONEGORO, GAS, PROYEK GAS
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini