Waspada Kemarau
Belum Ada Laporan, BPBD Mulai Petakan Kekeringan
blokbojonegoro.com | Thursday, 13 June 2019 09:00
Kontributor: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, mulai mewaspadai dampak musim kemarau. Salah satunya dengan melakukan pemetaan kawasan yang rawan dilanda kekeringan.
"Untuk saat ini wilayah Bojonegoro rata-rata masih normal, dan belum ada laporan dari masyarakat untuk meminta droping air bersih," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Mz. Budi Mulyono.
Terkait adanya informasi tentang masyarakat Desa Turigede Kecamatan Kepohbaru, yang mengantre mengambil air sampai malam, dirinya belum bisa memastikan. Sebab, tidak ada laporan dari desa melalui kecamatan dan ditujukan kepada Pemkab Bojonegoro yang masuk. Namun, BPBD hari ini akan mengecek terkait kebenaran tersebut.
Meskipun demikian lanjut Budi Mulyono, BPBD tetap mewaspadai dampak kekeringan. Langkah antisipasi diperlukan agar ketika terjadi kekeringan maka petugas dan masyarakat di lapangan bisa menghadapinya.
Untuk mengantisipasi kemarau tahun ini, BPBD juga telah menyiapkan berbagai hal dari penganggaran maupun pemetaan lokasi terdampak kekeringan. Pada tahun 2018 sebanyak 31.845 jiwa dari 20.814 KK di Bojonegoro terdampak kekeringan.
Data tersebut meningkat dibanding tahun 2017 yang hanya berjumlah 29.478 jiwa dari 8.656 KK. Sedangkan dari 10 Kecamatan menjadi 18 Kecamatan, yang menjadikan kecamatan yang seharusnya tidak terdampak menjadi terdampak.
"Tahun 2017 ada 10 Kecamatan, yaitu Ngraho, Kepohbaru, Tambakrejo, Sukosewu, Puwosari, Sumberrejo, Sugihwaras, Temayang, Ngambon dan Kasiman. Untuk tahun 2018 meluas seperti Temayang, Bubulan, Tambakrejo, Ngasem, Baureno, Dander, Trucuk, Malo, Kanor dan Kedungadem," lanjutnya kepada blokBojonegoro.com.
Sebagai upaya untuk mengatasi kekeringan BPBD juga telah menyiapkan 400 tangki truk air untuk kemarau tahun ini, dengan anggaran Rp200 juta. Selain itu BPBD juga berharap kepada instansi yang akan memberikan bantuan air bersih, harus berkordinasi dengam BPBD. Sebab, ditakutkan ada penumpukan droping air dengan BPBD.
"Saya juga berharap kepada masyarakat untuk menggunakan air secukupnya dan tidak menggunakanya untuk keperluan yang tidak terlalu penting," tutup Budi Mulyono. [din/mu]
Tag : kekeringan, musim kemarau
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini