Revitalisasi SMK dan BLK
Satu SMK di Bojonegoro Jadi Pilot Project Menko Perekonomian RI
blokbojonegoro.com | Tuesday, 18 June 2019 12:00
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com - Pemerintah Pusat bersama 9 Pemerintah Daerah telah mematangkan persiapan pilot project Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Balai Latihan Kerja (BLK). Pilot project ini dilaksanakan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian RI dengan menggandeng pemerintah daerah di 8 provinsi seperti Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan 1 kabupaten (Lampung Barat).
Sebagai informasi, dalam Roadmap Kebijakan Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan Vokasi 2017-2025, pemerintah pusat menitikberatkan 6 sektor prioritas, yaitu agribisnis, manufaktur, pariwisata, tenaga kesehatan, ekonomi digital, dan pekerja migran.
Dengan mengacu pada sektor prioritas tersebut, pemerintah daerah mengusulkan 15 kompetensi dalam pilot project berdasarkan keunggulan dan kebutuhan daerah, yaitu perjalanan wisata, seni lukis, kuliner, seni ukir, fashion, kriya logam dan perhiasan, mekatronik, migas, elektronika industri, pengelasan kapal, nautika, teh, kopi, sawit dan kakao.
Yang menarik, dalam roadmap di atas ada 6 sektor prioritas diusulkan 15 kompetensi, salah satunya adalah migas.
Sebagai kabupaten yang terkenal akan kandungan minyak dan gas buminya, SMK mana yang masuk dalam projek tersebut? Jawabannya adalah SMK Negeri 5 Bojonegoro.
Kenapa harus SMK Negeri 5 Bojonegoro?
Sekolah yang baru berdiri sekitar 4 tahun lalu ini terpantau memiliki perkembangan yang cukup pesat. Baik manajemen, tenaga pendidik dan juga mitra dalam dunia usaha dan industri.
Selain itu, SMK Migas memiliki jurusan yang jarang ada di Jawa Timur, seperti Teknik Pemboran Minyak dan Gas Bumi (TPMG) dan juga Teknik Energi Terbarukan Biomassa (TEB).
Di sisi lain, yang membuat sekolah ini cepat berkembang adalah kondisi tenaga pendidik yang notabene didominasi guru muda. Nilai plus lainnya dari SMK yang terletak di Desa Sambiroto ini adalah, hampir semua perusahaan migas yang beroperasi di Bojonegoro dan Tuban sudah bermitra, baik untuk tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL), Uji Kompetensi Kejuruan (UKK), guru tamu, hingga penyusunan kurikulum.
Terpisah, Suyono selaku Kepala SMKN 5 Bojonegoro mengungkapkan, sebuah kebanggaan bagi SMKN 5 Bojonegoro ditunjuk sebagai salah satu sekolah yang ada di Indonesia untuk pilot project dari Kemenko Perekonomian RI, dalam hal ini untuk program keahlian Teknik Pemboran Minyak dan Gas.
Ini, kata Suyono, tidak lepas dari keunikan program keahlian yang ada di SMKN 5. "Harapannya SMKN 5 bisa menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan industri migas," jelas kepala sekolah humanis ini.
[Vidio Wakil Gubernur Emil Dardak saat berkunjung ke SMKN 5 Bojonegoro]
Apa Persiapan SMKN 5 Bojonegoro?
Dikatakan Kepala SMK Migas Bojonegoro, Suyono, bahwa beberapa hal sudah dipersiapkan terkait pilot project ini, Pertama: komunikasi dan membangun kemitraan dengan semua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) industri migas yang ada di Bojonegoro dan Tuban, khususnya dengan Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field dan PHE Tuban East Java.
Kedua, link and match kurikulum dengan mitra yang pada April lalu mengikuti workshop dari Kemenko Perekonomian RI untuk persiapan pilot project di Bali. Hadir pada acara tersebut kepala sekolah bersama ketua jurusan TPMG dan juga perwakilan dari Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field dan PHE Tuban East Java.
Ketiga, mengirim tenaga pendidik ke pusat kurikulum dan jaringan di Jakarta dalam rangka perbaikan silabus dan RPP sektor unggulan revitalisasi SMK bidang Keahlian Energi dan pertambangan.
"Serta yang Keempat, tentu adalah penambahan fasilitas alat praktek untuk menunjang suksesnya program ini," tutup Kepala SMK Migas Bojonegoro. [ito/mu]
Tag : SMK MIGAS, MIGAS, MIGAS BOJONEGORO, SMK BOJONEGORO, SMKN 5 BOJONEGORO
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini