Bincang Santai, Sastrawan Gol A Gong Bagi Tips dan Trik Menulis
blokbojonegoro.com | Wednesday, 03 July 2019 21:00
Kontrributor: Mokhamad Arifin
blokBojonegoro.com - Dalam kesempatan mengisi materi di workshop yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Daerah (Disdikda) Bojonegoro, blokBojonegoro.com berhasil melakukan wawancara eksklusif dengan sastrawan Heri Hendrayana Harris atau yang akrab dikenal Gol A Gong. Gol A Gong pun memaparkan banyak hal tentang tips-tips menjadi seorang penulis dan pegiat literasi.
Heri Hendrayana Harris, merupakan salah satu penulis produktif berbagai karya dicetuskan sehingga mendapatkan penghargaan. Bukunya yang berjudul Surat Dari Bapak, pada tahun 2015 mendapatkan penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain aktif menulis, Gol A Gong juga merupakan pendiri dari Komunitas Literasi Rumah Dunia di tanah kelahirannya, Serang, Banten. Saat ini, Gol A Gong menjabat sebagai Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Indonesia.
Seorang penulis, menurut Gol A Gong harus memiliki sedikitnya 5 syarat yang harus dipenuhi. Di antaranya, bagi seorang penulis wajib hukumnya dengan kegiatan membaca buku. Diibaratkan seperti motor dengan bensin, tanpa bensin motor tidak akan jalan. Begitupun dengan menulis, tanpa membaca juga tidak akan bisa menulis.
"Tanpa kebiasaan membaca, tulisan kita tidak ada isinya. Karena membaca sebenarnya adalah memperbanyak referensi,"tuturnya.
Kedua, aktif mengikuti pelatihan. Sebab, menulis itu perlu adanya latihan, tidak ada penulis yang instan. Tips yang ketiga, masuk kedalam komunitas penulis. Menulis tidak bisa dilakukan sendiri, harus bersama-sama, baik untuk sekadar sharing maupun observasi karakter kepenulisan.
Keempat, beli buku langsung dari penulisnya dengan dibubuhi tanda tangan. Hal ini jika dilakukan akan berdampak kepada psikologi. Ada titik kebanggaan saat bertemu dan membeli langsung dari penulis, sehingga kita akan termotivasi untuk lebih giat menulis.
"Terakhir, minta foto bareng penulisnya. Kesemuanya tips ini akan merangsang orang untuk segera menulis," jelas Gol A Gong.
Selain membagikan tips menulis, dirinya juga memberikan tips gemar membaca. Ia mengungkapkan tips yang menurutnya paling ekstrim di Indonesia yang menjadi Negara beragama Islam terbesar di dunia.
"Jadi, kita sering ditakut-takuti kalau tidak salat dan puasa akan masuk neraka. Coba sekarang itu diterapkan dalam membaca, kalau tidak membaca dan menulis, kita juga akan masuk neraka. Apalagi, ayat pertama dalam Alquran itu kan kita disuruh membaca," urainya panjang.
Meski demikian, menurutnya dunia literasi saat ini sedang mengalami transisi dari konvesional atau hard files menjadi digital. Terdapat dampak postif dan negatif dari perubahan pola ini. Positifnya, masyarakat dapat mengakses bahan bahan pendukung dengan mudah dan murah. Hanya saja, mereka mesti mengarahkan tentang mana yang seharusnya dibaca.
Namun, menurut Gol A Gong, sampai kapanpun literasi digital tidak akan pernah bisa menggantikan literasi konvensional. Dampak negatifnya, setiap orang akan semakin tergantung pada mesin, gawai misalnya. Untuk mengakses literasi digital, gawai yang kita gunakan membutuhkan listrik dan internet, jika aksesnya tidak tersedia, kita tidak dapat menggunakan literasi digital.
Berbeda dengan literasi konvensional, seperti buku, saat terjadi apapun, baik akses internet, listrik padam maupun gawai rusak, buku akan selalu bisa diandalkan dalam urusan literasi.
"Tidak perlu khawatir dengan literasi digital, tidak perlu kita benci dan jauhi. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan literasi digital, apakah menjadi belati atau membuat kita mati,"ujar Gol A Gong.
Di sini lah pendidikan literasi sangat penting. Tanpa pengetahuan literasi yang baik, saat terjadi ledakan digital seperti saat ini yang begitu masif, setiap orang akan terjebak kepada referensi yang salah. Berbeda dengan buku, buku akan diterbitkan jika benar-benar telah layak untuk dicetak. Maka, akurasi referensi dari buku itu lebih valid. [fin/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
