Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Warga Banjarejo Cuci Jeroan Kurban di Tepi Bengawan Solo

blokbojonegoro.com | Sunday, 11 August 2019 13:00

Warga Banjarejo Cuci Jeroan Kurban di Tepi Bengawan Solo

Kontributor: Mokhamad Arifin 

blokBojonegoro.com - Puluhan warga Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro memanfaatkan aliran air Bengawan Solo untuk mencuci jeroan hewan kurban. Selain lebih praktis, aliran air bengawan juga dapat memudahkan pembersihan. 

Pantauan di sepanjang Sungai Bengawan Solo di bawah Jembatan Kaliketek, debit air Sungai Bengawan Solo memang sedang turun. Mereka datang bergerombol membawa karung berisi jeroan hewan kurban. Jeroan tersebut kemudian dicuci menggunakan air Sungai Bengawan Solo.

“Mencuci jeroan hewan kurban menggunakan air Sungai Bengawan Solo sudah dilakukan warga setiap tahun. Jumlah jeroan banyak dan butuh air banyak pula,” ujar Ugik warga Rt 20, Banjarejo.

Ugik mengatakan, sudah menjadi tradisi warga tidak hanya di Banjarejo, namun di wilayah bantaran sungai di Bojonegoro, mencuci jeroan hewan kurban saat Idul Adha juga biasa dilakukan. Sebab air tersedia melimpah dan tidak perlu mengeluarkan biaya.

“Di sekitar sini juga banyak yang mencuci jeroan hewan kurban, seperti di bawah Jembatan Glendeng dan Jembatan Sosrodilogo,” lanjutnya.

Sementara Wanto, warga yang sedang mencuci hewan kurban dari Masjid At-Taqwa, Desa Banjerejo mengatakan hal senada. Setiap tahun ia mencuci jeroan di bawah jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kota dengan Kecamatan Trucuk ini. 

Sudah menjadi rutinitas setiap tahun warga setempat saat Hari Raya Idul Adha. Bahkan, kali ini Wanto bersama 2 rekannya akan mencuci jeroan di Bengawan Solo hingga 3 hari ke depan. 

“Masjid At-Taqwa tahun ini menyembelih 6 sapi dan 14 kambing. Sapinya disembelih selama 3 hari, tiap harinya 2 sapi,” imbuh Wanto.  [fin/lis]

 

Tag : jeroan, warga



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini