Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Festival 'Sego Liwet' di Balen

Wujud Syukur, Jalin Silaturahim

blokbojonegoro.com | Sunday, 18 August 2019 11:00

Wujud Syukur, Jalin Silaturahim

Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com - Rangkaian HUT ke-74 RI di Desa Kedungdowo, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro begitu meriah, salah satunya dengan Festival 'Sego Liwet', Sabtu (17/8/2019) malam. Kegiatan yang dilakukan setiap tahun sebagai bentuk syukur, namun sekarang ini dikemas berbeda untuk menjalin kebersamaan masyarakat setempat.

Setidaknya ada ratusan tumpeng 'Sego Liwet' yang ditata rapi di sepanjang Jalan Desa Kedungdowo, serta diikuti seluruh masyarakat setempat dan juga tetangga desa. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah, bentuknya melestarikan 'Sego Liwet' yang dibuat masyarakat," kata Kepala Desa Kedungdowo, Yuyus Adi saat festival berlangsung.

Kepala Desa Kedungdowo dua periode menjabat itu menjelaskan, masyarakat Desa Kedungdowo ikut serta mewujudkan syukur dalam HUT ke 74 RI, karena 'Sego Liwet' adalah bentuk implementasi hasil kerja keras yang harus dinikmati bersama-sama. Termasuk sedekah bumi, menjadi wujud syukur pada pendiri atau sesepuh desa.

"Tidaklah dinyatakan syukur pada Allah, ketika tidak syukur pada orang-orang dan para pejuang yang menjadi perantara nikmat. Mari selalu guyup rukun, hanya dengan kebersamaan semua akan bisa diraih," ujarnya.

Sedangkan Camat Balen, Husnan yang hadir langsung dan membuka Festival 'Sego Liwet', mengapresiasi acara dan mengangkat dua jempolnya atas apa yang dilakukan masyarakat Desa Kedungdowo. "Luar biasa hal yang tak biasa. Mungkin disini satu satunya kegiatan yang dikemas sedemikian rupa," ungkapnya.

Mantan Camat Gondang itu menambahkan, doa bersama dan ungkapan syukur atas kemerdekaan RI adalah keniscayaan untuk limpahan riski dan keberkahan. Pasalnya tanah kita dipupuk oleh jasad dan darah para pahlawan bangsa. "Maka patutlah kita mengenang dengan doa dan kerja keras untuk mengisi kemerdekaan," imbuhnya.

Melalui sedekah bumi atau nyadran lanjut Husnan, merupakan budaya lokal yang harus dilestarikan. Sebab kerja keras dan kebersamaan adalah kunci keberhasilan pembangunan, sebagaimana filosofinya 'Sego Liwet' yakni mangan bareng, muluk kan tunggalan (makan bersama, makan langsung tanpa sendok dan sepiring berdua). [zid/lis]

Tag : ri, hut, kemerdekaaan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini