Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Cegah Radikalisme dengan Sembuhkan Penyakit Kudis, Kurap dan Kutil

blokbojonegoro.com | Monday, 19 August 2019 11:00

Cegah Radikalisme dengan Sembuhkan Penyakit Kudis, Kurap dan Kutil

Kontributor: A'imatun Khasanah

blokBojonegoro.com - Maraknya faham Radikalisme membuat Kodim 0813 Bojonegoro menyelenggarakn Pembinaan Komunikasi Sosial, guna cegah tangkal radikalisme/separatisme di Wilayah Kodim 0813 Bojonegoro, Senin (19/8/2019).

Acara tersebut mengangkat tema "Melalui kegiatan pembinaan komsos Cegah tangkal radikalisme/separatisme, kita perkokoh mentalitas dan pemahaman ideologi pancasila guna mencegah ancaman bahaya radikalisme/separatisme dalam rangka mewujudkan alat juang pertahanan yang tangguh."

Diikuti siswa-siswi dan juga mahasiswa, para tokoh masyarakat perwakilan dari kecamatan Se-Bojonegoro juga turut hadir di acara yang diselenggarakan di Gedung Ahmad Yani kodim 0813 Bojonegoro itu.

Dalam sambutan Dandim, Bambang H, yang diwakili dan dibacakan oleh Kapten Samidi menegaskan, bahwa kegiatan ini sangat perlu dilakukan, sebab Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan tumpuan, maka TNI harus melakukan pertahanan pada seluruh komponen.

Lanjutnya upaya yang sangat efektif ini merupakan bakti TNI dan pembinaan wilayah dan komunikasi sosial, guna membangun pemahaman bersama guna wujudkan tujuan bersama yang bertujuan menjaga keutuhan.

Sambutan tersebut juga menjelaskan sasarannya adalah perilaku sadar akan pentingnya bahaya radikalisme bagi komponen bangsa di Wilayah Kodim 0813 Bojonegoro, dan terbentuknya bangsa yang memiliki jiwa kebhinekaan demi utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan kerjasana TNI-AD dengan komponen bangsa melalui Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan demi keutuhan NKRI.

"Dari sambutan Dandim yang saya sampaikan intinya komunikasi sosial itu sangat penting, demi keutuhan NKRI," tegas Kapten Samidi.

Selanjutnya, Alamul Huda dari Pondok Pesantren Arrosyid sebagai pemateri menyampaikan perihal menangkal ekstrim, atau menangkal orang-orang yang merasa paling benar sendiri di Indonesia.

"Radikal arti sebenarnya adalah mendasar, sebenarnya radikal tidak merusak, sifat cinta kita terhadap Tanah Air, NKRI Harga Mati!!! itu juga namanya radikal, contohnya saya akan melakukan apapun demi bukti bahwa saya cinta tanah air," tegasnya.

Ia juga menjelaskan, bahwasannya orang yang mengerti agama itu berbeda dengan orang yang memahami agama. Melanggar hukum, menciderai sesama, merusak tatanan negara itu bukan orang yang tidak mengerti agama, dia mengerti betul tentang agama tapi tidak menjalankan agama dan faham agama dengan benar.

Menurutnya Indonesia 15 tahun yang akan datang adalah anak-anak yang duduk di bangku SLTA maupun bangku kuliah sekarang. Indonesia akan memiliki pemimpin yang kuat untuk bangsa dan negaranya.

"Maka dari itu, pemuda masa kini harus berkualitas unggul dan berpedoman 4 Pilar Indonesia yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945, sebab anak muda sekarang adalah harapan bangsa dimasa yang akan datang," tuturnya.

Maka dari itu pemuda masih perlu pembinaan yang luar biasa, harus mempelopori negara Indonesia, tidak hanya merdeka fisik, namun kita harus merdeka dari campur tangan Negara Asing terhadap Indonesia.

"Tantangan kita saat ini adalah, KUDIS (kurang disiplin), KURAP (kurang rapi), KUTIL (kurang teliti). Maka mari kita sembuhkan penyakit tersebut untuk mencegah Radikalisme," pungkas K.H. Alamul Huda yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bojonegoro. [aim/mu]

Tag : radikal, faham radikal



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini