Kesenian Sandur, Tari Thengul dan Oklik Diwacanakan Masuk Ekstrakulikuler
blokbojonegoro.com | Saturday, 24 August 2019 13:00
Kontributor : Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), mewacanakan bakal bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk menghidupkan dan mempopulerkan kesenian khas Kabupaten Bojonegoro.
Nantinya, kesenian khas Bojonegoro akan masuk dalam kegiatan ekstra sekolah. Mengingat, saat ini seni tradisional ini semakin tergerus budaya asing.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Amir Syahid, melalui Kabid Kebudayaan, Taufiq Abdurrohman, mengatakan saat ini generasi muda setingkat pelajar, sangat jarang menekuni kesenian asli Bojonegoro. Padahal, Kabupaten Bojonegoro tidak hanya terkenal dengan minyak dan kayu jatinya saja, melainkan dengan keseniannya juga.
"Kita mewacanakan tiga kesenian asal Bojonegoro, yaitu Sandur, Gari Thengul dan Oklik menjadi Ekstra wajib disekolah," ungkap pria yang akrab disapa Taufiq tersebut.
Taufiq mengungkapkan, kesenian asal Bojonegoro ini sebenarnya sudah diakui oleh nasional. Seharusnya, anak-anak muda melestarikan seni tradisi yang merupakan warisan dari nenek moyang ini. Namun, sangat sulit mencari generasi muda yang mencintai seni tradisinya.
Apalagi, sambung dia, sangat sedikit sekolah yang memiliki kegiatan ekstrakurikuler mengenai seni tradisi. Padahal, seni tradisi bisa kembali populer bila dikenalkan kepada generasi muda mengingat jumlah mereka sangat banyak sehingga bila dalam satu kelas ada 5 saja yang menyukai kesenian tersebut, pasti bibit-bibit muda ini akan banyak yang muncul di kemudian hari.
"Kita sudah wacanakan hal tersebut, tetapi kita harus menunggu tim Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang sudah dibentuk untuk menggali informasi," jelasnya.
Rencananya tim PPKD yang mendapat SK langsung dari Bupati Bojonegoro ini bakal mencari dan menggali kebudayaan asli Bojonegoro. Sehingga, ke depannya jika informasi tersebut sudah ada tinggal dibukukan, lalu diajukan ke Bupati Bojonegoro untuk ditandatangi dan kemudian diajukan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
"Kita menargetkan akhir tahun ini tim PPKD sudah mendapatkan informasinya, sehingga tahun depan terkait wacana memasukan kebudayaan asli Bojonegoro menjadi ekstrakulikuler wajib bisa dibahas lebih lanjut," imbuhnya kepada blokBojonegoro.com.
Dengan diterapkanya seni budaya kepada pelajar, diharapkan sejak dini mereka sudah mengenal budaya nenek moyangnya. Selain itu, mereka bisa melestarikan kearifan lokal yang ada. Bahkan seni tradisi ini bisa membentengi budaya luar yang masuk ke Bojonegoro.
"Seperti, budaya Korea, Amerika, dan Jepang yang saat ini sedang menjamur," tutupnya.[din/ito]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini