Kenang Mbah Moen, Masyarakat dan Santri Bojonegoro Doa Bersama
blokbojonegoro.com | Monday, 09 September 2019 08:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Kesedihan masih dirasakan masyarakat atas wafatnya KH.Maimoen Zubaer, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Sehingga untuk mengenang dan meneladani Mbah Moen, masyarakat dan santri di Kabupaten Bojonegoro menggelar doa bersama, Minggu (8/9/2019) malam.
Acara yang berlangsung sederhana, namun khitmat dilangsungkan Majelis Ta'lim Al-Hamidiyah Desa Ngujo, Kecamatan Kalitidu Bojonegoro. Sekaligus dihadiri salah satu putra Kiai Maemon yaitu KH Muhammad Najih Naimoen.
Ketua panitia, KH M. Hadist Saridi menjelaskan, doa bersama ini diselenggarakan alumni dan muhibbin (pecinta) Almagfurlah KH Maemoen Zubaer sekaligus peringatan tahun baru 1441 Hijriyah. Kegiatan diawali dengan acara pembukaan, pembacaan ratibul haddad, yasin fadhilah dan tahlil.
"Tak ketinggalan pembacaan qashidah Sa'duna Bi Alddunya kesukaan kiai (Mbah Moen) semasa hidupnya. Serta diisi mauidhoh hasanah dan doa oleh KH.Muhammad Najih Maimoen," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.
Menurutnya, sejak wafatnya KH. Maimoen Zubaer pada tanggal 6 Agustus 2019 di Makkatul Mukarromah, ummat Islam khususnya alumni Ponpes Sarang Rembang merasa betul-betul kehilangan. Apalagi beliau tidak dimakamkan di Indonesia, melainkan di Ma'la Makkatul Mukarromah.
Sehingga sejak saat itu dibanyak wilayah bahkan sampai Luar Negeri menggelar doa bersama untuk Al Maghfurlah KH Maimoen Zubaer, begitu juga alumni dan muhibbin KH.Maimoen Zubaer yang ada di Bojonegoro juga ikut melaksanakan kegiatan doa bersama.
"Tujuan doa bersama ini agar para alumni ini termasuk golongan santri yang dapat ridho dan berkahnya guru. Sehingga bisa melanjutkan perjuangan beliau semasa hidupnya, yakni selalu menyebarkan ilmu dan menegakkan agama Allah," harapnya.
Sementara itu KH Muhammad Najih Maimoen, saat mengisi mauidhoh hasanah menceritakan banyak hal untuk meneladani Mbah Moen. Termasuk kesabaran, kerendahan hati dan teladan yang lainnya. "Mbah Mimoen adalah teladan kita semua, semoga kita sebagai santri dan muhibbinya bisa meniru kerendahan hati dan ketawadhuan beliau semasa hidupnya," tuturnya.
Selain itu Kiai Najih meminta kepada hadirin yang mengikuti do'a bersama agar dalam keadaan apapun supaya tetap bersyukur dan bersabar. Seperti halnya yang dilakukan Almagfurlah KH Maimun Zubaer.
Tampak dalam doa bersama itu seluruh hadirin mengikuti dengan khitmat dan tertib. Bahkan ada juga alumni maupun muhibbin yang meneteskan air mata, karena mengenang kepergian Mbah Moen. [zid/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini