Panduan Perkembangan Sosial Anak Usia 2-3 Tahun
blokbojonegoro.com | Monday, 23 September 2019 07:00
Reporter: -
blokBojonegoro.com - Makin bertambahnya usia, maka kepandaian anak juga bertambah. Dari yang tidak bisa bicara kini menjadi lancar, dari yang tidak bisa berjalan hingga bisa berlari, sampai yang belum bisa memegang pensil jadi pandai menulis.
Tapi beda usia beda pula tahap perkembangannya, Moms. Dan pada tiap usia pula, orang tua punya tugas untuk memaksimalkan tumbuh kembang si kecil. Dalam acara peluncuran S-26 Procal GOLD di Soehanna Hall, Jakarta, pada Kamis (19/9), psikolog anak dan keluarga, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPed memaparkan materi perihal perkembangan sosial yang dicapai anak usia 2 hingga 3 tahun.
5 Hal berikut misalnya, seharusnya si kecil sudah dapat melakukannya. Sebaiknya tidak luput dari perhatian Anda, Moms.
1. Anak Menyadari Dirinya Punya Kekuatan
Tahap perkembangan anak usia 2 hingga 3 tahun yang pertama adalah si kecil mulai menyadari bahwa dirinya memiliki kekuatan. Rosdiana juga menambahkan bahwa anak juga bisa merasa ketika sedang terpisah dari orang tuanya.
Perkembangan emosi anak juga mulai berkembang, maka dari itu sangat wajar jika anak tantrum. “Jadi kalau anak tantrum itu normal,” ujar Rosdiana. Yang perlu Anda waspada, jangan karena tantrum maka Anda harus menuruti kemauan anak. Sebab dengan demikian, ia jadi tahu bahwa caranya itu (tantrum) adalah kekuatan untuk memanipulasi orang tuanya.
2. Mulai Bisa Melakukan Sesuatu dengan Kreatif
Anak-anak mewarnai gambar di acara kumparanMOM Meet Up with Dettol. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kemudian yang kedua adalah anak mulai kreatif saat melakukan sesuatu. Si kecil mulai mencoba hal-hal baru atau membuatnya makin kreatif lagi.
Misalnya saat menggambar. Si kecil yang semula hanya menggambar pohon saja, kini sudah lengkap dengan buahnya.
3. Mulai Mengeksplor dan Menunjukkan Sense yang Lebih Kuat
Ya, Moms, anak umur 2 hingga 3 tahun sudah mulai lincah, jalan ke sana-ke sini, buka ini itu, lempar ini itu, semuanya dicoba!
Meski sudah aktif dan mampu eksplorasi, anak juga butuh rasa aman Moms. Jadi biarkan si kecil bebas bergerak ke mana saja, melakukan apa saja, namun pastikan lingkungannya tetap aman. Yaitu tidak ada benda tajam di sekitaran area main anak, tidak ada binatang buas, dan sebagainya, Jadi, bukan tidak boleh melakukan ini itu.
“Kalau anak kita gerak tidak boleh, loncat tidak boleh, naik tangga tidak boleh, apa-apa tidak boleh justru mereka akan merasa tidak aman. (Alhasil) Saat besar akan merasa dunia tidak aman,” kata Rosdiana.
4. Mengembangkan Kemampuan Bantu Diri yang Lebih Baik
Kemudian perkembangan sosial anak yang berusia antara 2 hingga 3 tahun lainnya, anak mulai mengembangkan kemampuan bantu diri yang lebih baik. Misalnya saat si kecil jatuh dirinya bisa berdiri sendiri, hingga saat diajak mandi anak akan langsung melepas pakaiannya.
5. Bermain Sendiri
Terakhir, anak umur 2 hingga 3 tahun masih bermain secara solitaire atau sendiri. Artinya ketika si kecil bersama dengan anak lain namun dirinya justru main sendiri adalah hal yang wajar, Moms.
Anda juga tidak berhak untuk memaksa si kecil agar main bersama dengan yang lain.
“Kalau Anda sedang playdate, biarin aja (anaknya) main sendiri, tidak usah dipaksain untuk main bareng,” tandas Rosdiana.
*Sumber: kumparan.com
Tag : pendidikan, kesehatan
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini