Setelah ke China, Keripik Bojonegoro Diekspor ke Timur Tengah
blokbojonegoro.com | Monday, 21 October 2019 12:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Produk asal Kabupaten Bojonegoro tidak kalah bersaing dengan olahan luar negeri. Terbukti keripik singkong asal Kota Ledre, sebutan lain Kabupaten Bojonegoro mampu diekspor ke Quwait, Timur Tengah, setelah beberapa waktu lalu dikirim ke China.
"Ekspor keripik singkong ke Quwait, Timur Tengah ini yang kedua, karena produksi tanpa bahan pengawet dan natural. Sebelumnya sudah diekspor ke China," kata Muhammad Pujiono, Manajer Pabrik PT. Pareto Estu Guna saat menandai pengiriman produk, Senin (21/10/2019), di tempat produksinya Desa Kabunan, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro.
Saat acara seremonial ekspor perdana keripik singkong matoh ke Timur tengah (Middle East), disaksikan perwakilan Dinas Perdagangan Kabupaten Bojonegoro dan Disperindag Jawa Timur. Menurut Pujiono, eksport ke Quwait perdana ini sebanyak 450 karton keripik singkong dengan berbagai varian rasa.
"Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, karena pasar global lambat laun tercapai. Sehingga order kripik singkong dari luar negeri membantu perekonomian Indonesia," terangnya.
Sementara itu Kepala Seksi Eksport Disperindag Jawa Timur, Abdiel Popang mengaku sebagai instansi pembina di tingkat provinsi mengapresiasi perusahaan di Bojonegoro yang mampu menembus pasar luar negeri. Culture dan SDM (Sumber Daya Manusia) Timur Tengah banyak dibantu orang Indonesia, sehingga tidak begitu jauh untuk makanan dan minuman.
Ke depannya keripik singkong ini bisa dioptimalkan. Tidak hanya memproduksi produk tapi juga membaca peluang pasar. Setelah ini negara lain bisa ditembus seperti Eropa, Amerika, Singapura, Jepang dan lainnya yang masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan bersama.
"Harapannya ke depan keripik singkong di Bojonegoro ini bisa berjalan baik lagi, kekurangannya bisa dilengkapi termasuk berkoordinasi dengan daerah dan provinsi yang sampai membantu menembus negara-negara lain," ungkapnya.
Ditambahkan, selama ini produk di Jawa Timur yang diekspor kebanyakan tembakau, sarang burung walet dan lainnya. Namun exportir snack satu tantangan baru dari Bojonegoro apalagi snack berbahan ubi. "Dengan adanya ini memperluas lapangan kerja sekitar. Export terpenting bisa masuk dulu, produksi bisa mengikuti kebutuhan ekspor nantinya," pungkasnya. [zid/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini