Sering Main Handphone Sebelum Tidur? Kenali Efeknya pada Tubuh
blokbojonegoro.com | Wednesday, 30 October 2019 07:00
Reporter: -
blokBojonegoro.com - Kita semua memiliki kebiasaan buruk yang bisa mengganggu kesehatan. Salah satunya menggunakan handphone sebelum tidur untuk mengecek email pekerjaan, bermain media sosial hingga meluangkan waktu bermain game di handphone.
Padahal tubuh manusia sendiri mempunyai waktu biologis yang disebut ritme sirkadian. Sehingga tubuh kita peka sekali terhadap cahaya, di mana ketika kita berada dalam keadaan gelap, lama kelamaan akan timbul rasa mengantuk.
Praktisi kesehatan tidur dr. Andreas Prasadja RPSGT dari RS Mitra Kebayoran menjelaskan, efeknya memang bukan karena insomnia akibat stres tetapi jam tidur yang jadi bergeser.
“Ritme sirkadian kita masih sama dengan nenek moyang, begitu gelap, ngantuk. Masalahnya kita hampir 24 jam terang, sudah matikan lampu tapi masih main gadget jadi mata seperti disinari. Sehingga otak membaca ini siang hari,” jelasnya saat dihubungi kumparanWOMAN, Selasa (29/10).
Ketika masuk jam tidur tetapi kita masih menatap cahaya handphone, hal ini berakibat Delayed Sleep Phase. Ini merupakan jenis gangguan tidur karena ritme sirkadian. Ketika seharusnya kita tidur pada waktu tertentu, namun jadi tertunda karena masih memainkan ponsel yang cahayanya mempengaruhi ritme sirkadian.
Efek kurang tidur bagi perempuan
Kebiasaan itu yang membuat kita jadi kurang tidur. Sedangkan pada perempuan, efek dari kurang tidur juga tidak bisa diremehkan. “Berakibat langsung pada risiko-risiko penyakit jantung, hipertensi, gangguan metabolisme seperti diabetes, obesitas, ada kemungkinan gangguan pada kesuburan,” ucap dr. Andreas.
dr. Andreas menambahkan, perempuan sebenarnya butuh tidur lebih banyak dan rentan terkena insomnia. Di samping itu, dr. Andreas membenarkan kurang tidur bisa memicu kanker payudara. “Perempuan yang sehat, diet terjaga, olahraga rutin, tapi durasi tidurnya tujuh jam, memiliki risiko kanker payudara hingga 37 persen, berdasarkan penelitian di Inggris,” tuturnya.
*Sumber: kumparan.com.
Tag : pendidikan, kesehatan
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini