Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pegawai Kemenag yang Hobi Pertanian (3)

H Muhibbin, Berternak Domba Tanpa Menyabit Rumput

blokbojonegoro.com | Monday, 02 December 2019 08:00

H Muhibbin, Berternak Domba Tanpa Menyabit Rumput

Pengirim : Iskak Riyanto*

blokBojonegoro.com - Di halaman belakang rumahnya yang luas H Muhibbin memelihara domba-dombanya. Kandangnya berkapasitas 64 ekor dengan pembagian sistem baterai 24 ekor, dan 40 ekor konvensional.

"Yang di sini kandang untuk bakalan atau anakan, yang domba siap jual kandangnya di Desa Sumberrejo, Kecamatan Sumberrejo dengan kapasitas 50 ekor," terangnya, Jum'at (29/11/2019).

Pria yang bertempat tinggal di Desa Margoagung, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro ini berternak domba sejak 5 tahun yang lalu. Selain motif ekonomi, Muhibbin ingin memanfaatkan limbah panen kedelai sebagai pakan, dan kotoran domba sebagai pupuk organik untuk sawahnya.

"Juga untuk menyalurkan hobi memelihara hewan ternak," sambung pengawas tingkat menengah Kemenag Bojonegoro di Kecamatan Balen dan Kanor itu.

Di luar profesinya yang padat, Muhibbin tetap bisa membagi waktu untuk memelihara dombanya. Ia tidak perlu ngarit atau menyabit rumput. Pakan diramu sendiri dari bungkil kedelai, dedak halus, tetes tebu yang difermentasi dengan EM4. Domba yang makan ramuan ini kotoran yang yang dihasilkan tidak berbau menyengat, dan sangat baik sebagai pupuk organik. Pakan ini diberikan 2 kali dalam sehari, yakni setiap pagi sebelum berangkat kerja dan sore setelah pulang kerja.

Selain berternak kambing, H Muhibbin juga berusaha tani tanaman pangan. Sawah di desanya berpola tanam padi-padi-kedelai. Ia menggarap lahan seluas 2 hektar.

Walau tidak termasuk petani pelopor atau penerap dini, ia juga selalu berkonsultasi dengan penyuluh pertanian. Mulai tentang varietas baru yang unggul, pemupukan, pengendalian hama penyakit, dan lain-lain. Musim tanam ini ia mengaku akan menanam inpari 32 lagi seperti musim wali'an kemarin, karena hasil panenya lebih banyak dan tahan penyakit.

Muhibbin juga mempraktikan pola pertanian terpadu. Limbah organik hasil panen dari kedelai dijadikan pangan untuk domba. Selanjutnya  kotoran domba yang melimpah digunakan sebagai pupuk organik untuk sawahnya. Ini yang membuat hasil panenya ikut melimpah.

"Pupuk organik dari kotoran kambing ini sangat bagus untuk mengembalikan kesuburan sawah. Penggunaan pupuk kimia menjadi lebih irit karena tanaman lebih responsif terhadap pemupukan. Itu semua sudah saya konsultasikan dengan PPL," terangnya.

*PPL Disperta Bojonegoro.

Tag : pns, kemenag, pertanian



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini