19:00 . Diduga Tak Netral, PMII Bojonegoro Minta Ketua Bawaslu Mundur   |   17:00 . Beredar Foto Ketua Bawaslu Bojonegoro Berkaos PDI-P, Benarkah?   |   16:00 . Kembangkan Potensi, PEP Sukowati Gelar Pelatihan Pengolahan Herbal   |   15:00 . 5 Tersangka Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro Segera Disidang   |   06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |  
Sat, 23 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kenapa Ada Balita yang Suka Memukul Kepalanya Sendiri?

blokbojonegoro.com | Saturday, 02 May 2020 07:00

Kenapa Ada Balita yang Suka Memukul Kepalanya Sendiri?

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Moms, apakah Anda pernah melihat anak balita Anda menyakiti dirinya seperti, seperti memukul kepalanya dengan tangan? Atau malah si kecil suka membenturkan kepalanya ke dinding ataupun ke lantai hingga ia menangis?

Melihat kejadian itu tentunya bisa membuat orang tua panik. Tak jarang, mereka pun khawatir anak balitanya memiliki masalah psikologis. Lantas, harus bagaimana, ya?

Moms, tenang dulu, karena ini sebenarnya adalah hal yang wajar terjadi pada anak balita. Dikutip dari Baby Center, sekitar 20 persen bayi dan balita sengaja membenturkan kepala atau memukul kepalanya sendiri. Biasanya hal ini mungkin terjadi ketika ia berusia 6 bulan dan memuncak di usia 18-24 bulan.

Tapi, kenapa mereka melakukan hal itu?

Kondisi ini bisa saja terjadi karena si kecil sedang frustasi, Moms. Ya, ketika anak tumbuh dari bayi ke balita, mereka secara perlahan mulai menjelajah lingkungan sekitarnya dan mencoba mengomunikasikan keinginan atau kebutuhan mereka. Tapi, karena si kecil belum bisa mengutarakan keinginannya melalui kata-kata dan kemampuannya masih terbatas, alhasil ada balita yang melampiaskannya dengan cara memukul kepalanya sendiri.

Selain itu, hal ini bisa saja dilakukan karena ia sedang mencari perhatian Anda, anggota keluarga lain, atau orang di sekitarnta, Moms. Saat ia memukul kepalanya sendiri, tentu Anda akan melarangnya. Namun rupanya, hal ini membuat anak merasa senang untuk melakukannya berulang kali karena mendapat perhatian Anda.

Ketika menghadapi situasi seperti ini, Anda sebaiknya jangan abaikan anak balita Anda ya, Moms. Ya, Anda sebaiknya perhatikan terlebih dulu hal apa yang membuatnya kesal atau marah. Bisa saja ia merasa kesal karena dilarang melakukan sesuatu, atau mungkin karena ia merasa lelah atau lapar.

Untuk itu, sebelum ia memukul wajahnya, Anda dapat mencegah dengan melindungi kepalanya dengan tangan Anda. Selain itu, cobalah untuk dijadikan evaluasi, siapa tahu, selama ini Anda memang luput memberikannya perhatian pada hal-hal tertentu.

Berikanlah si kecil pemahaman dengan bahasa yang sederhana tentang bahaya melukai dan menyakiti diri sendiri. Ingat, jangan pernah menggunakan amarah atau menghukum anak balita Anda ketika ia melakukan hal tersebut. Bicaralah dengan tenang supaya keadaan tidak semakin buruk.

Di samping itu, memukul kepalanya sendiri juga bisa menjadi suatu tanda ia sedang merasa sakit. Ya, bisa karena ia sedang tumbuh gigi atau infeksi telinga, misalnya. Memukul sendiri rupanya dapat membantu anak balita merasa lebih baik.

Kendati beberapa hal di atas tak perlu Anda khawatirkan secara berlebihan, namun Anda patut curiga jika hal ini disertai dengan adanya ketidaktertarikan anak dalam berkomunikasi dengan Anda atau orang di sekitarnya, kehilangan kemampuan fisik, bahasa atau keterampilan lainnya. Sebab, kondisi ini mungkin saja jadi tanda awal anak Anda mengalami gangguan perkembangan, seperti autisme. Bila sudah begitu, segera bawa anak ke dokter untuk mendapat diagnosis lebih lanjut.

*Sumber: kumparan.com

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat