06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Lestarikan Tradisi Leluhur, Warga Sukowati Pasang Colok-colok

blokbojonegoro.com | Friday, 22 May 2020 09:00

Lestarikan Tradisi Leluhur, Warga Sukowati Pasang Colok-colok

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Warga Desa Sukowati Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, memasang colok-colok di sepanjang jalan, Kamis (21/5/2020) sore, untuk melestarikan tradisi daerah dalam memperingati malam 29 Ramadan atau malam songo.

Seperti halnya di Dukuh Losari RT.11, warga secara bersama-sama memasang ratusan colok di sepanjang jalan kampung dengan menggunakan sebatang kayu kecil berukuran 60 centimeter (cm) hingga 100 centimeter, yang di atasnya dibungkus kain lalu dilumuri minyak tanah dan kemudian dibakar.

Seperti halnya yang diungkapkan oleh salah satu warga Sukowati, Banjar Kharunia Mustofa, kegiatan ini merupakan upaya untuk melestarikan warisan budaya, yang dalam malam 29 Ramadan selalu memasang lampu colok di depan rumah masing-masing. Bahkan tradisi tersebut sudah ada sejak tahun 80-an di Desa Sukowati.

"Tradisi colok ini sebenarnya tradisi masyarakat di setiap malam 29 Ramadan. Jadi Kami ingin melestarikan budaya yang sudah ada dan sudah berlangsung secara turun temurun," ungkapnya kepada blokBojonegoro.com.

Sementara itu, Kasi Kesejahteraan Desa Sukowati, Sunarno mengungkapkan, Colok-colok malem songo, juga menjadi tanda akan berakhirnya bulan ramadan. 

Untuk pemasangan sendiri, lanjutnya, masyarakat pada sore hari terlebih dahulu memasang sebelum dinyalakan. Kemudian nantinya akan dinyalahkan serentak sebelum adzan maghrib terdengar dan lampu-lampu desa akan dipadamkan terlebih dahulu. 

"Sebelum berbuka puasa, setiap orang akan keluar terlebih dahulu untuk menyalakan colok-colok dan biasanya satu rumah akan membuat 10 hingga 15 batang kayu," imbuhnya.

Sunarno pun berharap, tradisi colok ini tetap bisa dilestarikan. Sebab, tradisi colok malem songo merupakan warisan leluhur yang tidak ternilai harganya. [din/mu]

Tag : Tradisi, budaya, lebaran, idul Fitri



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat