Waspada Corona, Jangan Panik
Pemkab Bojonegoro Gelar Pelatihan Pemulasaran Jenazah Covid-19
blokbojonegoro.com | Monday, 03 August 2020 13:00
Reporter : Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Untuk memberikan pemahaman terkait pengurusan jenazah sesuai dengan protokol kesehatan, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bojonegoro mengadakan bimbingan teknis pelatihan pemulasaran jenazah Covid-19 kepada 80 perwakilan Moden atau Kesra dan 36 orang dari tim pemulasaran jenazah dari masing-masing Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Pelatihan yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro ini, langsung dipimpin oleh tugas tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Bojonegoro. Humas Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Masirin mengungkapkan, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada Moden atau petugas puskesmas terkait sistematika perawatan jenazah dan pemakaman bagi warga yang meninggal karena suspec ataupun positif covid-19.
"Kita kan sudah ada Tim Gugus Tugas Covid-19 dari Kabupaten hingga Desa, sehingga kita memaksimalkan hal tersebut, lantaran jika kita hanya mengandalkan perawaran jenazah dan pemakamanya dari rumah sakit dan Dinkes masih terbatas orangnya," ujar Masirin, Senin (3/8/2020).
Penekanan pemulasaran jenazah covid-19 ini, juga sudah sesuai dengan Kepmenkes no HK 01.07/Menkes/413/2020 tanggal 17 Juli 2020, tentang pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Dalam pemulasaran jenazah tersebut, para peserta juga ditekanan harus menggungakan Alat Pelingdung Diri (APD) lengkap jika nantinya menangangi jenazah yang suspec ataupun positif covid-19, seperti halnya memakai gaun lengan kedap air, masker, kacamata atau google, handscoen atau sarung tangan, sepatu boot atau pelindung kaki dan penutup kepala.
"Pelatihan mencakup beberapa materi dan teori serta praktek yang disesuaikan dengan agama jenazah yang meninggal," imbuhnya.
Tak hanya pelatihan terkait penangan jenazah yang suspec atau positif covid-19, Tim Gugus Tugas juga memberikan edukasi kepada para peserta terkait Covid-19. Hal tersebut juga bertujuan agar masyarakat khususnya tidak menolak pemakaman jenazah yang suspec atau positif Covid-19.
"Perlu kita samakan presepsi dan kita latih bersama, sehingga harapanya tidak ada kejadian lagi seperti yang ada di Sugihwaras, yang petugasnya sampai ikut terjatuh kedalam makam karena ketakutan saat akan memakamkan," pungkasnya.[din/ito]
Tag : Jenazah, covid, Bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini