5 Penyakit Ini Dominasi Serang Ternak di Bojonegoro
blokbojonegoro.com | Sunday, 04 October 2020 13:00
Reporter: M Safuan
blokBojonegoro.com - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro, mencatat penanganan terhadap beberapa penyakit hewan ternak yang menyerang, khususnya ternak Sapi mengalami ada penurunan. Dari 16 jenis penyakit yang menyerang ternak, penyakit BEF masih mendominasi.
"Rata-rata penyakit BEF (demam) yang menyerang hewan ternak itu, dikarenakan perubahan cuaca, sehingga kondisi hewan ternak mengalami sakit demam," kata Kabid Kesehatan Hewan (Keswan), Disnakkan Bojonegoro, Sugiharti S Rahayu.
Perempuan yang biasa disapa Yayuk ini mengungkapkan ,16 jenis yang biasa menyerang hewan ternak di antaranya BEF, Enteritis, Indigisti, Gudik (Scabies), Kesulitan melahirkan (Distokia), ari-ari tertinggal (Retensio Secundinae), rahim keluar, penyakit Kembung (Tympani), cacingan, radang minuman susu, radang paru, Demam Susu, radang rahim, infeksi mata dan nanah dirahim (Pyometra) dan beberapa penyakit lain.
"Namun dari ke 16 jenis penyakit hewan itu, ada 5 penyakit masih mendominasi setiap tahunnya yakni BEF, Enteritis, Scebies, Indegisti dan Retensid," kata Yayuk.
Dari data yang diperoleh blokBojonegoro.com 6 jenis penyakit yang masih mendominasi menyerang ternak di antaranya Penyakit BEF perbulan Mei di 2019 hewan yang terkenan penyakit itu, tercatat ada 373 ternak. Jumlah itu menurun per bulan Mei 2020 tercatat ada 344 hewan terkena penyakit BEF. Diurutan kedua, ada penyakit Enteritis di bulan Mei 2019 ada 79 hewan yang terkena penyakit ini, namun di tahun 2020 hewan yang terkena turun ada 72 hewan ternak.
Selanjutnya, ketiga ada penyakit Scabies, di 2019 per Mei ada 57 hewan ternak yang terserang dan tahun 2020 di bulan yang sama ada 47 hewan ternak yang terserang. Penyakit keempat yang biasa menyerang yakni Indegisti, tahun 2019 lalu ada 54 ekor hewan yang terserang namun di 2020 perbulan Mei hanya ada 31 ekor hewan ternak yang terserang.
"Dan penyakit ke lima yang menyerang adalah Retensid tercatat ditahun 2019 ada 39 ekor hewan terserang penyakit ini dan di 2020 per bulan Mei ada 34 ekor saja," cakap Yayuk.
Turunnya angka penyakit yang menyerang hewan ternak itu, menurut Yayuk dikarenakan peternak di daerah Bojonegoro selalu melaporkan perkembangan hewan ternaknya sehingga jika ada gejala ternak yang sakit langsung bisa diatasi.
"Diharapkan kepada peternak bila ada keluhan yang berkaitan dengan hewan ternak yang sakit diimbau segera melaporkan ke petugas untuk mendapatkan pertolongan," pungkasnya.[saf/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini