Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Dampak yang Terjadi pada Tubuh Jika Sering Makan Makanan Berminyak

blokbojonegoro.com | Thursday, 05 November 2020 07:00

Dampak yang Terjadi pada Tubuh Jika Sering Makan Makanan Berminyak

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Makanan berminyak seperti kentang goreng, gorengan, ayam crispy, atau burger, memang nikmat.

Namun, makanan-makanan tersebut dapat membawa dampak buruk terhadap kesehatan, terutama jika kita mengonsumsinya terlalu sering.

Ahli gizi teregistrasi dari Boston, Ayla Barmmer menyebutkan beberapa risiko kesehatan yang mungkin dialami oleh seseorang yang terlalu sering makan makanan berminyak, di antaranya:

1. Membebani sistem pencernaan

Barmmer menjelaskan kepada TIME, jika sering makan makanan berminyak, volume lemak yang banyak akan memberikan banyak tekanan pada sistem pencernaan kita.

Di antara gizi makro, lemak adalah yang paling lambat dicerna, serta memerlukan enzim dan cairan pencernaan, seperti empedu dan asam lambung, untuk memecahnya.

Sejumlah faktor, seperti stres dan pengobatan, dapat dapat menurunkan kadar cairan pencernaan ini sehingga banyak orang pada awalnya kekurangan.

Dengan tambahan lemak, sistem pencernaan akan bekerja lebih banyak dan kondisi ini sering menyebabkan kembung, mual dan ketidaknyamanan.

2. Sering ke kamar mandi

Gejala ketegangan pencernaan yang paling umum dapat membuat kita jadi sering ke kamar mandi.

"Makanan tidak hanya akan berdiam di perut, tapi mungkin masuk ke usus dan dicerna secara tidak memadai," kata Barmmer.

"Terkadang kotoran kita bisa terlihat berminyak."

Banyak orang juga akan mengalami diare dan sakit perut setelah banyak makan makanan berminyak.

3. Membuang bakteri usus

Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa apa yang kita makan dapat mempengaruhi bakteri usus, yang juga dikenal sebagai mikrobioma.

Terlalu banyak makan makanan berminyak sama sekali tidak menguntungkan mikroorganisme tersebut.

"Makanan berminyak tidak mengandung lemak bergizi dan sehat seperti yang kita temukan dalam alpukat, ikan, minyak zaitun extra virgin dan bahkan mentega,” katanya.

Makan terlalu banyak makanan olahan yang berminyak dapat mengganggu keseimbangan asam lemak tubuh, yang pada akhirnya dapat membuang segalanya mulai dari tingkat hormon hingga kekebalan tubuh.

4. Menyebabkan jerawat

Mungkin jerawat memang tidak langsung muncul segera setelah kita makan makanan berminyak, tetapi Barmmer menjelaskan bahwa makanan tersebut memiliki peran besar terhadap munculnya jerawat.

"Efeknya tidak langsung, tapi terjadi seiring berjalannya waktu dan sebagai akibat dari pola makan," katanya.
Jerawat sebagian besar disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dan/atau ketidakseimbangan bakteri, jadi makanan berminyak dapat menyebabkan jerawat dengan cara merusak kesehatan usus.

5. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes

Jika secara rutin kamu banyak mengonsumsi makanan berminyak, kemungkinan besar akan terjadi peningkatan risiko kondisi kronis, terutama penyakit jantung.

Sebuah penelitian tahun 2014 yang dilakukan para peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health menemukan, orang yang makan gorengan 4-6 kali per minggu memiliki peningkatan risiko diabetes tipe 2 sebesar 39 persen, dan risiko penyakit jantung koroner meningkat sebesar 23 persen.

Sementara bagi orang yang memakannya setiap hari, persentasenya semakin tinggi.

Tentu kita tidak ingin mengalami salah satu atau lebih kondisi di atas gara-gara mengomsumsi makanan berminyak terlalu banyak.

Jadi, idealnya batasi makanan berminyak mulai dari sekarang dan seimbangkan dengan makanan sehat, seperti sayur dan buah, lemak sehat, protein, hingga serat.

*Sumber: kompas.com

Tag : pendidikan, kesehatan, tubuh, sehat, kesehatan badan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini