Penghujan, Banyak Petani Gagal Panen, Harga Gabah Murah
blokbojonegoro.com | Sunday, 14 February 2021 10:00
Kontributor: Uul Lyatin
blokBojonegoro.com - Banyaknya petadi padi yang mengalami kegagalan panen dikarenakan musim hujan yang tiada henti. Ditambah lagi datangnya banjir berulang kali menerpa di titik tertentu Kabupaten Bojonegoro, membuat petani padi gagal panen.
Salah satu tengkulak asal Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Zaini, mengungkapkan bahwa harga tebas padi kini relatif lebih murah dibanding sebelumnya. Hal itu terjadi dikarenakan banyak nya petani yang hasil padinya buruk, sehingga mengakibatkan harga jual padi relatif lebih murah.
"Akhir tahun lalu hingga saat ini harga jual gabah relatif lebih murah dibanding sebelumnya. Ya faktor utamanya karena sering banjir di sekitar sini. Jadi banyak petani yang gagal panen," ungkapnya.
Sementara itu, Zaini menambahkan, harga jual gabah seharga 4.500 kombi. Yang dulu bisa diangka 5000 hingga lebih, kini harga padi yang paling bagus hanya diangka 4.500. Dan yang lainnya diangka 4.200, seperti impari.
Selain itu apabila lepas kombi, harganya relatif lebih murah lagi, yaitu diangka 4.000 rupiah.
"Hasil panen kan berbeda, jadi harganya pun juga berbeda. Kalau yang bagus 4500 rupiah. Selain itu impari harganya 4200 kombi. Kalau pun lepas kombi harganya hanya 4000 saja," imbuhnya.
Tengkulak asal desa Sukowati itu juga mengungkapkan kebanyakan petani menjual padi secara tebasan. Apabila tebasan, harga perhektarnya mencapai 24 juta. Namun juga ada beberapa petani yang menjual secara kwintalan.
Ada juga salah satu petani padi yang bernama Jauri, berasal desa yang sama. Ia mengungkapkan bawasannya ia lebih suka menjual Gabah secara tebasan. Karena hasilnya lebih terlihat banyak. Sementara itu juga karena cepat dan tidak ribet.
"Kalau menjual gabah seakarang enak tebasan saja, karena harga jualnya terlihat," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini hasil panenannya berkurang. Tak seperti dulu. Semua itu dikarenakan gabah yang kurang mendapatkan sinar matahari karena cuaca sering mendung dan hujan lalu banjir.
"Alhamdulillah hasil panen masih ada, namun tidak sebanyak dulu. Saya juga menyadari karena sering hujan dan banjir, jadi tidak terlalu mengharapkan hasil panenan. Syukur-syukur masih panen saat ini," tandasnya. [uul/col]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini