Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pascasarjana UNU Sunan Giri Bojonegoro Gelar Workshop Literasi dan Numerasi

blokbojonegoro.com | Saturday, 24 July 2021 18:00

Pascasarjana UNU Sunan Giri Bojonegoro Gelar Workshop Literasi dan Numerasi

Pengirim: Firda Rizka Rachma Wahdani

blokBojonegoro.com - Era Revolusi Industri 5.0 mendorong masyarakat untuk meningkatkan kualitas diri. Bukan hanya melalui hard skill saja, tapi juga harus diiringi dengan kemampuan soft skill. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan soft skill adalah melalui literasi. Oleh karena itu, Pascasarjana UNU Sunan Giri Bojonegoro memfasilitasi para pendidik dan pemerhati pendidikan dengan mengadakan workshop bertajuk “Literasi dan Numerasi”. Workshop yang diselenggarakan secara virtual tersebut juga memperkenalkan tentang visi dan misi program Magister Pendidikan Agama Islam UNU Sunan Giri Bojonegoro.

Workshop kependidikan ini turut dihadiri oleh seluruh jajaran Rektorat UNU Sunan Giri Bojonegoro. Acara dibuka secara langsung oleh Dr. Hj. Sri Minarti, M.Pd.I., Direktur Pascasarjana UNU Sunan Giri Bojonegoro. “Semoga program studi Magister Pascasarjana MPAI dan MHES mampu memberikan sumbangsih keilmuan kepada para pendidik, pakar hukum, ekonom dan praktisi perbankan, serta masyarakat luas,” harapnya.

Kemudian disusul pemaparan materi oleh para pakar dalam bidang pendidikan, yaitu Dr. Hamam Burhanuddin, M.Pd.I., Kaprodi MPAI UNU Sunan Giri Bojonegoro, dan Dr. Nanik Nurhayati, M.Pd., Master Trainer Direktorat Kementerian Agama RI.

Dr. Hamam Burhanuddin, M.Pd.I. memaparkan tentang visi dan misi program studi Magister Pendidikan Agama Islam. Adapun visi dari prodi MPAI, yaitu menjadi program studi yang unggul dan kompetitif dalam bidang PAI pada tahun 2035. Sedangkan misi prodi MPAI di antaranya adalah (1)Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran PAI secara professional dan komprehensif; (2)Melakukan penelitian dalam rangka mengembangkan model-model pembelajaran PAI yang inovatif dan transformatif; (3)Melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pendidikan agama Islam; serta (4)Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dalam dan luar negeri penyelenggara program Magister Pendidikan Agama Islam.

Selain itu, Hamam juga menjelaskan bahwa pendidikan di abad 21 harus dipersiapkan secara matang. Hal tersebut sangat penting untuk dipersiapkan, utamanya mengenai kecakapan hidup. Seorang anak yang memiliki kecakapan hidup, kelak ia mampu menciptakan kesejahteraan, serta bersaing dengan bangsa lain.

“Budaya literasi merupakan prasyarat utama dalam kecakapan hidup abad 21. Pendidikan yang mendapatkan dukungan penuh dari keluarga, sekolah, dan juga masyarakat menjadi pilar penting dalam rangka pengembangan literasi,” ungkapnya.

Penguasaan enam literasi dasar yang disepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015 menjadi sangat penting tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan stake holder. Enam literasi dasar tersebut meliputi literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewargaan.

Narasumber ke dua, Dr. Nanik Nurhayati, M.Pd. juga menyebutkan bahwa visi pendidikan Indonesia 2035 adalah membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia yang dan Pancasila.

“Sumber daya manusia yang unggul merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila,” tegasnya.

Dengan demikian, para pendidik harus menguasai tatanan baru asesmen dan kurikulum. Asesmen nasional bertujuan untuk meningkatkan mutu, bukan menjadi syarat kelulusan peserta didik. Literasi dan numerasi menjadi muatan utama asesmen kurikulum dapat dikuatkan melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila dan berpikir komputasi.

“Meskipun saat ini pembelajaran tatap muka belum bisa dilaksanakan, namun hak peserta didik untuk meraih pendidikan yang layak harus tetap dipenuhi selama masa darurat Covid-19” pungkasnya. [ito]

*Penulis adalah anggota Lembaga Informasi dan Pengembangan Kampus (LIPK) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sunan Giri Bojonegoro

 

Tag : UNU Sunan giri, bojonegoro, pascasarjana



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini