Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pemkab, EMCL dan SKK Migas Tinjau Program Biogas 2021

blokbojonegoro.com | Friday, 17 December 2021 17:00

Pemkab, EMCL dan SKK Migas Tinjau Program Biogas 2021 Proses peninjauan program Biogas 2021. (Humas Pemkab)

Reporter: Parto Sasmito

blokbojonegoro.com - Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) yang didukung oleh SKK Migas dan Pemerintah Kabupaten (PemKab) Bojonegoro, menjalin kemitraan dengan Yayasan Rumah Energi (YRE) untuk Program Biogas 2021 melaksanakan kegiatan kunjungan monitoring bersama para pemangku kepentingan setempat (Kamis, 16/12/2021). 

Program Biogas 2021 menargetkan pembangunan 100 instalasi biogas hingga 31 Desember 2021 di enam kecamatan, yaitu: Kecamatan Malo, Kecamatan Kasiman, Kecamatan Tambakrejo, Kecamatan Sekar, Kecamatan Kapas dan Kecamatan Gondang. Dan tercatat hingga pertengahan Desember 2021 ini telah terbangun 90 unit di 6 kecamatan tersebut.

Monitoring bersama yang dilaksanakan di Desa Sudah, Kecamatan Malo ini bertujuan untuk meninjau keberlangsungan pembangunan dan mendengar langsung pendapat para penerima manfaat Program Biogas 2021 khususnya di Desa Sudah, Kecamatan Malo.

Kegiatan ini dihadiri oleh Maspriyadi selaku Sub. Bidang Perencanaan dan Pendanaan Bappeda Bojonegoro, Mohammad Hanif selaku Seksi Konservasi Lingkungan dan Rehabilitasi Lahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro, Patekurrohman Kasi PMD Kecamatan Malo, dan Agus Muklison Kepala Desa Sudah beserta jajarannya. 

Kegiatan diawali dengan diskusi membahas Program Biogas 2021 dan pemetaan potensi pengembangan dan keberlanjutan program. Perwakilan EMCL Rifqi Romadhon dalam kesempatan tersebut mengemukakan bahwa Program Biogas 2021 merupakan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang didukung penuh oleh SKK Migas dan EMCL.

“Program ini adalah program pengembangan masyarakat yang didukung oleh SKK Migas dan EMCL. Tetapi pada pelaksanaannya kami juga berkomunikasi intens dengan Pemkab Bojonegoro karena program biogas ini juga menjadi salah satu prioritas program Pemkab,” ujar Mas Rifqi panggilan akrabnya.

Pihaknya berharap, biogas ini nantinya dirawat dengan baik. Karena suatu saat nanti baik Pemkab Bojonegoro maupun SKK Migas ingin melihat bagaimana hasil dari program selama ini.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi para penerima manfaat yang biogasnya sudah digunakan dan juga yang masih dalam proses pembangunan. Dalam kunjungan tersebut salah satu penerima manfaat program mengungkapkan bahwa sejak menggunakan biogas keluarganya tidak perlu membeli elpiji lagi, dan kandangnya lebih bersih karena limbah kotoran ternak sapi miliknya dapat dikelola.

“Sekarang masak tidak perlu beli elpiji lagi. Kandang juga jadi lebih bersih karena kotoran sapinya kan jadi biogas, terus bio-slurry (ampas biogas) bisa untuk pupuk.” Tutur Pak Lantar, salah satu penerima manfaat program.

Sementara itu, Mohammad Hanif yang mewakili DLH juga mengemukakan bahwa program ini sangat mungkin untuk bersinergi dengan Program Kampung Iklim (ProKlim) yang dilaksanakan oleh DLH Bojonegoro. ProKlim merupakan program berlingkup nasional yang memadukan aksi adaptasi dan mitigasi terhadap adanya perubahan iklim dengan melibatkan peran serta masyarakat, pemerintah dan Lembaga.

“Melalui program biogas ini harapannya kita dapat bersinergi. Jadi EMCL juga bisa memajukan desa-desa binaan DLH dengan mensinergikan proklim dengan PPM-nya,” tegas Hanif.

Agus Muklison Kepala Desa Sudah menambahkan bahwa salah satu cita-cita desa yang dibinanya adalah menjadikan desa ini sebagai desa yang mandiri secara energi, dan itu bisa dimulai dari program biogas ini. 

“Harapan kami pembangunan biogas di Desa Sudah ini semakin bertambah, dan niatan kami untuk menjadi desa energi terbarukan khususnya biogas bisa terwujud” ujarnya.

Di sesi akhir kegiatan monitoring bersama, Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) Bojonegoro yang juga hadir dalam kegiatan ini juga menyampaikan terkait potensi kerjasama di bidang pengelolaan bio-slurry. PIB Bojonegoro dalam tiga tahun terakhir giat mengembangkan bisnis bio-slurry terutama di Kecamatan Gayam. Dengan terbangunnya 100 unit biogas baru hingga 31 Desember di Bojonegoro ini diharapkan pengelolaan dan bisnis bio-slurry juga dapat berkembang jauh lebih pesat. [ito/lis]

Tag : Biogas, program, Pemkab, emcl



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini