Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Lebih Dekat dengan Kusnadi, Kepala Desa Kesongo Terpilih

blokbojonegoro.com | Tuesday, 15 March 2022 21:00

Lebih Dekat dengan Kusnadi, Kepala Desa Kesongo Terpilih Kusnadi, Kepala Desa Kesongo Terpilih. (Foto: blokBojonegoro.com/ Misbahul Munir)

Kontributor : Moch. Misbahul Munir

blokBojonegoro.com - Pilihan Kepala Desa (Pilkades) Pergantian Antar Waktu (PAW) Desa Kesongo, Kecamatan Kedungadem telah usai dilaksanakan pada Senin (14/3/2022) kemarin. Pada pesta demokrasi tersebut calon kepala desa nomor urut 01 Kusnadi terpilih menjadi Kepala Desa Kesongo, melanjutkan sisa jabatan kepala desa sebelumnya hingga 2026.

Pada perhitungan suara yang terbagi dalam 3 tempat pemungutan suara (TPS) calon Kepala Desa nomor urut 01 Kusnadi  mendapatkan total 712 suara mengungguli calon kepala desa nomor urut 02 Darmuji yakni mendapatkan 323 suara sedangkan suara tidak sah sebanyak 16 suara sehingga jumlah total 1051 suara.

Saat di kunjungi oleh blokBojonegoro.com pada, Selasa (15/3/2022), nampak datang bergantian para simpatisan dari Kusnadi Kepala Desa Kesongo terpilih untuk mengucapkan selamat di rumahnya yang berada di Desa Kesongo Kecamatan Kedungadem.

Kepada blokBojonegoro.com Kusnadi (34) mengatakan, terpilihnya ia menjadi Kepala Desa Kesongo merupakan amanah dan berkah baginya dan keluarga.

"Saya berangkat mencalonkan diri sebagai Kepala Desa atas permintaan masyarakat, mau menang atau kalah biasa saja bagi saya, bahkan justru kemenangan ini merupakan beban moral bagi saya karena telah dipercaya oleh masyarakat," katanya mengawali perbincangan.

Sudah kali kedua Kusnadi mencalonkan diri menjadi Kepala Desa. Bapak dari dua anak ini yang sehari - hari bekerja sebagai petani berkisah ia mengaku sempat canggung saat pertama kali mencalonkan diri sebagai Kepala Desa, pasalnya ia merasa tidak sebanding dengan petahana waktu itu, namun ia tetap nekat untuk mencalonkan diri, sebab ia beranggapan setiap orang memiliki kesempatan yang sama.

"Saya ingin mendobrak dan membuka pola pikir masyarakat, bahwa calon kepala desa kalau tidak memiliki uang atau modal yang banyak tidak akan jadi, begitu pun pemilih yang di tuju pasti siapa yang memiliki modal banyak, nah, pola pikir yang seperti itu ingin saya rubah, jadi seharusnya memang orang terbaik yang dipilih jadi kepala desa bukan yang dilihat dari seberapa banyak modal dimiliki," katanya.

Berbekal pengalamannya kurang lebih selama 10 tahun berkecimpung di bidang pemberdayaan desa melalui beberapa progam pemberdayaan desa dari pemerintah, ia makin memantapkan diri untuk maju menjadi Kepala Desa.

"Mulai sejak tahun 2003 dulu progamnya namanya PPK selanjutnya PNPM mandiri juga jadi petugas, bahkan yang terakhir 2014 sampai 2019 juga jadi BPD Desa, jadi untuk pengelolaan desa sedikit banyak sudah paham," ungkapnya.

Masih kata Kusnadi, menurutnya progam pemberdayaan masyarakat Desa melalui salah satu progam pemerintah seperti Dana Desa, itu merupakan modal sekaligus peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi yang ada sehingga mampu untuk menjadi Desa yang mandiri.

"Perlu perencanaan yang matang alokasi yang tepat sasaran, jadi bantuan dari pemerintah Daerah maupun Pusat tidak hanya dipetuntukan untuk pembangunan infrastruktur saja, tapi juga untuk meningkatkan PAD Desa, salah satunya dengan mengoptimalkan Bumdes," imbuhnya.

Selanjutnya Kusnadi mengajak kepada seluruh komponen yang ada untuk bersama - sama membangun Desa Kesongo agar menjadi lebih baik lagi, ia juga berharap tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan dan jangan sampai akibat dari Pilkades ini justru malah memecah belah persatuan dan kerukunan dari masyarakat Desa Kesongo.

"Yang sudah ya sudah, pilkades ini hanya momentum 5 tahunan, persatuan dan kerukunan tetap diutamakan," tutupnya. [liz/ito]

 

Tag : Pilkades, paw, Kesongo, Kedungadem, Bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini