Puluhan Pengajar Praktik di Bojonegoro Siap Sukseskan Kurikulum Merdeka
blokbojonegoro.com | Friday, 20 May 2022 12:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Penerapan kurikulum merdeka akan segera terealisasi. Pasalnya dari 47 guru yang mengikuti seleksi, sebanyak 38 guru di Kabupaten Bojonegoro dinyatakan lulus sebagai guru pengajar praktik.
Kabid Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Fathur Rohim menjelaskan, kurikulum merdeka merupakan proses percepatan pembelajaran yang sempat hilang akibat Covid-19. Namun dari segi isi kurikulum tetap sama, hanya prosesnya berpusat pada siswa.
"Prosesnya sekarang siswa center, pembelajaran berpusat pada siswa. Tidak lagi pada guru, dulu kebanyakan guru menjadi pusat pembelajaran. Saat ini siswa lebih ke arah pembentukan karakter, keterampilan dan kognitif. Sehingga lebih banyak ke arah penelitian," papar Fathur Rohim. Perlu diketahui, Kabupaten Bojonegoro merupakan angkatan ke-5 secara Nasional. Prosesnya dimulai sejak bulan Februari, dan proses pendaftaran sebagai sekolah penggerak kurikulum merdeka dimulai bulan Maret.
Berdasarkan SK sekolah pelaksana kurikulum merdeka Nomor 025/H/KR/2022 tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Jalur Mandiri Tahun Ajaran 2022/2023 Tahap pertama. "Dalam implementasinya, ada tiga jenis pelaksanaan kurikulum merdeka. Diantaranya mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi," tutur Kabid Pendidikan Dasar.
Di Bojonegoro, untuk sekolah penggerak sendiri sedang dalam tahap seleksi. Namun, setelah implementasi pelaksanaan ditentukan oleh Kementerian. Sebisa mungkin sekolah juga dapat menentukan sendiri, dengan mekanisme tetap dilaporkan kepada Kementerian tersebut.
"Sosialisasi/imbauan sudah disampaikan kepada kepala sekolah sebagai sekolah penggerak. Begitu juga kepada guru, sebab selain sekolah penggerak ada juga guru penggerak. Guru pengajar praktik saat ini masih tahap diklat, ini bersifat sukarela namun tetap ada seleksi dari pusat," jelasnya.
Sementara itu, disinggung terkait pendidikan karakter. Hal ini tentu menjadi salah satu pendukung selain mengarah pada keterampilan dan kognitif. Nantinya, pendidikan karakter mengarah pada profil pelajar pancasila dengan istilah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI GO). Atau lebih dikenal nasionalisme, kemandirian, religius, integritas dan gotong royong.
"Pelaksanaan dari pendidikan karakter terintegrasi di masing-masing pembelajarannya dan tetap siswa menjadi pusat pembelajarannya," tutup Fathur Rohim. [liz/mu]
Tag : Kurikulum merdeka, guru penggerak
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini