18:00 . Dugaan Pungli PPPK Disdik Bojonegoro, Korban: Ingin Hidupi Keluarga Malah Tertipu Rp55 Juta   |   14:00 . Setahun Penyidikan, Dugaan Korupsi BKKD Jalan Rp1,6 M Desa Sugihwaras Dipertanyakan   |   10:00 . Mbah Yai Sholeh, Penulis Kitab yang Referensi Luar Negeri   |   08:00 . Wabup Nurul Ajak Jemaah Teladani Semangat Mbah Yai Sholeh   |   22:00 . Wujudkan Air Bersih Berkelanjutan, EMCL dan Fatayat NU Latih Warga Bojonegoro   |   16:00 . Semua Lokasi di Ponpes Attanwir Penuh Jemaah   |   15:00 . Berjubel di Pintu Utama Ponpes Attanwir   |   14:00 . Puluhan Ribu Jemaah Padati Haul Mbah Yai Sholeh   |   11:00 . Ratusan Alumni Ikuti Ijazah Kubro Kitab Karangan Mbah Yai Sholeh   |   22:00 . Kunjungi SMKN Margomulyo, Kadisdik Jatim Beri Motivasi Siswa dan Tenaga Pendidik   |   21:00 . Sidak di PT Sata Tec, Wabup Bojonegoro Paksa Hentikan Sementara Operasional Pabrik   |   20:00 . DPRD Bojonegoro Panggil PT Sata Tec Kedua Kalinya   |   19:00 . Inovatif! MUI Bojonegoro Hadirkan Layanan “Halo MUI” Lewat WhatsApp   |   17:00 . Sinergi Pendidikan Dorong Kewirausahaan Sekolah, Menuju Bojonegoro-Tuban Mandiri dan Sejahtera   |   16:00 . Diduga Tipu 22 Guru di Bojonegoro, Komisi C Minta Pelaku Dinonaktifkan   |  
Mon, 16 June 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

HUT Kemerdekaan RI Ke-77, Pakar Ungkap 7 Tantangan Kesehatan yang Dimiliki Indonesia

blokbojonegoro.com | Friday, 19 August 2022 07:00

HUT Kemerdekaan RI Ke-77, Pakar Ungkap 7 Tantangan Kesehatan yang Dimiliki Indonesia

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Hari ini, Rabu 17 Agustus 2022 Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI Ke-77. Perjalanan panjang pun sudah ditempuh sebagai negara, termasuk dalam sektor kesehatan.

Namun perkembangan suatu negara tidak bisa terjadi tanpa adanya tantangan. Disebutkan oleh Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, menjelaskan bahwa ada tujuh tantangan kesehatan yang masih dimiliki Indonesia. Apa saja?

Pertama menurut Prof Tjandra, masyarakat perlu terus memprioritaskan kesehatan.

"COVID-19 sebenarnya memang membuat masyarakat dan penentu kebijakan publik makin memberi prioritas pada kesehatan. Kita semua harus menyadari, health is not everything, but without health everything is nothing," tuturnya dalam keterangan yang diterima Suara.com.

Kedua, bagaimana menjamin tersedianya pelayanan kesehatan primer, utamanya untuk menjaga yang sehat agar tetap sehat.

"Walaupun sudah sejak sebelum 1980 kita sudah punya Puskesmas di semua kecamatan tapi kini 5.498 dari 10.373 Puskesmas (53%) belum memiliki sembilan jenis tenaga kesehatan sesuai standar, dan 586 Puskesmas belum memiliki tenaga dokter," tambahnya lagi.

Ketiga adalah peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit, apalagi bila dihubungkan dengan pernyataan bahwa uang yang keluar untuk membiayai yang sakit dan ke luar negeri, lebih dari Rp 110 triliun setiap tahunnya. Prof Tjandra mengatakan setidaknya ada tiga hal yang perlu dibenahi yakni, aturan termasuk perpajakan alat kesehatan, sarana dan prasarana, serta ketersediaan dan pemerataan tenaga kesehatan yang bermutu.

"Keempat adalah penanggulangan pandemi COVID-19 sekarang ini, dan juga bagaimana kita bersiap menghadapi kemungkinan masalah keamanan kesehatan di masa depan, termasuk kemungkinan wabah dan pandemi lagi," tambahnya.

Kelima, amat perlunya advokasi dan koordinasi, karena masalah kesehatan tidak akan diselesaikan hanya oleh sektor kesehatan semata. Salah satu contoh konkritnya adalah penerapan pendekatan One Health sebagai suatu pendekatan kolaboratif dalam pelayanan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan, yang dilaksanakan secara terpadu lintas sektor dan tentu juga bersama masyarakat.

Keenam, perlu upaya ekstra keras untuk mencapai goal 3 SDG, yaitu mencapai Kehidupan Sehat dan Sejahtera di tahun 2030. Targetnya adalah mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya pada tahun 2030.

"Angka tuberkulosis kita masih tinggi, juga masih raturan kabupaten yang belum bebas malaria dll. Jelaslah perlu ada prioritas kegiatan dan sumber daya untuk pencapaian target SDG 2030 demi kesehatan dan kesejahteraan bangsa," terangnya lagi.

Ketujuh adalah bagaimana Indonesia berperan dalam kesehatan dunia. Pada tahun 2022 ini sudah ada beberapa kegiatan kesehatan G20 dalam Presidensi Indonesia. Sebelum ini maka juga sudah amat banyak peran Indonesia dalam forum diplomasi kesehatan dunia, baik dalam bentuk berbagai kebijakan global maupun juga dalam peran nyata sebagai jajaran WHO di berbagai tingkatan.

"Sumbangsih Indonesia untuk kesehatan dunia perlu terus ditingkatkan, baik dengan mengacu pada pengalaman kita menangani masalah kesehatan yang beragam, hasil penelitian anak negeri dan juga dengan kepakaran dan pengalaman panjang yang kita miliki," tutupnya.

*Sumber: suara.com

 

Anda juga bisa baca blokBojonegoro di Google News

 

 

Tag : pendidikan, kesehatan, Tantangan Kesehatan yang Dimiliki Indonesia



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Saturday, 31 May 2025 08:00

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti Agar saluran air menjadi lancar, warga Dusun Ngantulan RT.21/RW.006, Desa Bulu, Kecamatan Balen mengadakan kerja bakti yang dimulai pukul 07.00-10.00 Wib, Jumat (30/5/25)....

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat