11:00 . Reuni Angkatan Awal Ponpes Attanwir yang Luar Biasa   |   09:00 . Halal Bihalal, Momen Semangat Bekerja Bersama-sama Usai Cuti Lebaran   |   21:00 . Tabrak Tiang PJU, Pemotor di Bojonegoro Terpental hingga Meninggal   |   18:00 . Gempa Lagi, Tercatat 580 Kali Gempa Sejak Maret   |   13:00 . Tradisi Lebaran, UKMP Griya Cendekia dan LPM Spektrum Unugiri Halal Bihalal ke Pembina   |   18:00 . Libur Lebaran DLH Bojonegoro Kumpulkan 490,4 Ton Sampah   |   11:00 . PKC PMII Minta Angka Diska di Bojonegoro Ditekan   |   09:00 . Hendak Mancing di Embung, Bocah SMP di Bojonegoro Tenggelam   |   07:00 . Cuti Bersama Usai, ASN dan PPPK Ketahuan Bolos akan Kena Sanksi   |   18:00 . Tenggang Rasa Berkendara   |   12:00 . Kenang Masa Sekolah, Konco Selawase Attanwir Gelar Reoni   |   11:00 . Kasat Lantas Bojonegoro: Viralkan Jika Ada Bus Ugal-ugalan, Akan Kami Tindak   |   20:00 . Kru Bus yang Adu Jotos dengan Pemudik di Bojonegoro Diamankan Polisi   |   18:00 . Puncak Arus Balik, Jalur Bojonegoro Ramai Lancar   |   17:00 . Jumlah Pemudik di Rest Area Bojonegoro Meningkat Saat Arus Balik   |  
Fri, 19 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

HUT Kemerdekaan RI Ke-77, Pakar Ungkap 7 Tantangan Kesehatan yang Dimiliki Indonesia

blokbojonegoro.com | Friday, 19 August 2022 07:00

HUT Kemerdekaan RI Ke-77, Pakar Ungkap 7 Tantangan Kesehatan yang Dimiliki Indonesia

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Hari ini, Rabu 17 Agustus 2022 Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI Ke-77. Perjalanan panjang pun sudah ditempuh sebagai negara, termasuk dalam sektor kesehatan.

Namun perkembangan suatu negara tidak bisa terjadi tanpa adanya tantangan. Disebutkan oleh Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, menjelaskan bahwa ada tujuh tantangan kesehatan yang masih dimiliki Indonesia. Apa saja?

Pertama menurut Prof Tjandra, masyarakat perlu terus memprioritaskan kesehatan.

"COVID-19 sebenarnya memang membuat masyarakat dan penentu kebijakan publik makin memberi prioritas pada kesehatan. Kita semua harus menyadari, health is not everything, but without health everything is nothing," tuturnya dalam keterangan yang diterima Suara.com.

Kedua, bagaimana menjamin tersedianya pelayanan kesehatan primer, utamanya untuk menjaga yang sehat agar tetap sehat.

"Walaupun sudah sejak sebelum 1980 kita sudah punya Puskesmas di semua kecamatan tapi kini 5.498 dari 10.373 Puskesmas (53%) belum memiliki sembilan jenis tenaga kesehatan sesuai standar, dan 586 Puskesmas belum memiliki tenaga dokter," tambahnya lagi.

Ketiga adalah peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit, apalagi bila dihubungkan dengan pernyataan bahwa uang yang keluar untuk membiayai yang sakit dan ke luar negeri, lebih dari Rp 110 triliun setiap tahunnya. Prof Tjandra mengatakan setidaknya ada tiga hal yang perlu dibenahi yakni, aturan termasuk perpajakan alat kesehatan, sarana dan prasarana, serta ketersediaan dan pemerataan tenaga kesehatan yang bermutu.

"Keempat adalah penanggulangan pandemi COVID-19 sekarang ini, dan juga bagaimana kita bersiap menghadapi kemungkinan masalah keamanan kesehatan di masa depan, termasuk kemungkinan wabah dan pandemi lagi," tambahnya.

Kelima, amat perlunya advokasi dan koordinasi, karena masalah kesehatan tidak akan diselesaikan hanya oleh sektor kesehatan semata. Salah satu contoh konkritnya adalah penerapan pendekatan One Health sebagai suatu pendekatan kolaboratif dalam pelayanan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan, yang dilaksanakan secara terpadu lintas sektor dan tentu juga bersama masyarakat.

Keenam, perlu upaya ekstra keras untuk mencapai goal 3 SDG, yaitu mencapai Kehidupan Sehat dan Sejahtera di tahun 2030. Targetnya adalah mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya pada tahun 2030.

"Angka tuberkulosis kita masih tinggi, juga masih raturan kabupaten yang belum bebas malaria dll. Jelaslah perlu ada prioritas kegiatan dan sumber daya untuk pencapaian target SDG 2030 demi kesehatan dan kesejahteraan bangsa," terangnya lagi.

Ketujuh adalah bagaimana Indonesia berperan dalam kesehatan dunia. Pada tahun 2022 ini sudah ada beberapa kegiatan kesehatan G20 dalam Presidensi Indonesia. Sebelum ini maka juga sudah amat banyak peran Indonesia dalam forum diplomasi kesehatan dunia, baik dalam bentuk berbagai kebijakan global maupun juga dalam peran nyata sebagai jajaran WHO di berbagai tingkatan.

"Sumbangsih Indonesia untuk kesehatan dunia perlu terus ditingkatkan, baik dengan mengacu pada pengalaman kita menangani masalah kesehatan yang beragam, hasil penelitian anak negeri dan juga dengan kepakaran dan pengalaman panjang yang kita miliki," tutupnya.

*Sumber: suara.com

 

Anda juga bisa baca blokBojonegoro di Google News

 

 

Tag : pendidikan, kesehatan, Tantangan Kesehatan yang Dimiliki Indonesia



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat