IKIP PGRI Bojonegoro Didukung DRTPM Turut Memulihkan Literasi dan Numerasi Anak di Desa Perbatasan

blokbojonegoro.com | Saturday, 24 September 2022 20:00

Pengirim: M. Zainudin

blokBojonegoro.com - Literasi dan numerasi merupakan salah aspek mendapatkan perhatian dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.

Kemendikbudristek telah mengeluarkan kebijakan resmi mengenai penguatan literasi dan numerasi melalui kurikulum merdeka. Hal tersebut dikarenakan literasi dan numerasi dinilai sebagai kecakapan dasar yang dapat meningkatkan berbagai kompetensi siswa sesuai kebutuhan abad 21, seperti critical thinking dan problem solving, creativity, communication skills, dan collaboration. Di sisi lain, pandemi covid-19 yang berlangsung sejak tahun 2020 telah menimbulkan berbagai dampak.

Salah satu sektor yang terkena dampak pandemic covid-19 adalah pendidikan yang ditandai dengan terjadinya learning loss. Learning loss merupakan situasi hilangnya pengetahuan dan keterampilan peserta didik atau terjadinya kemunduran secara akademik. Learning loss terjadi karena kondisi tertentu, seperti proses pembelajaran daring yang dilakukan kurang tepat.

Salah satu indikator learning loss adalah rendahnya literasi dan numerasi siswa. Masalah rendahnya literasi dan numerasi ini melanda sebagian besar siswa di Indonesia. Sehingga Kebijakan penguatan literasi dan numerasi anak merupakan aspek krusial dalam pendidikan yang harus ditangani.

Kebijakan penguatan literasi dan numerasi anak menjadi tanggung jawab semua lapisan masyarakat, seperti pemerintah, guru, orang tua, komite, dan semua lembaga pendidikan. Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan dapat mengambil andil dalam menyukseskan kebijakan penguatan literasi dan numerasi anak melalui tridharma.

Pengabdian kepada masyarakat (PKM) merupakan bagian dari tridharma perguruan tinggi yang dilakukan dosen untuk memberi manfaat kepada sesama melalui pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi.

Terkait dengan hal tersebut, Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) meluncurkan Program kemitraan masyarakat yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Menyambut upaya DRTPM untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dosen diberikan hak untuk turut serta dalam program kemitraan masyarakat.

Pada tahun 2022, IKIP PGRI Bojonegoro berhasil memperoleh hibah tersebut dalam Program “Desa RELINA berbasis Dunia Imajinasi” untuk Recovery Literasi dan Numerasi Anak pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Perbatasan.

Kegiatan yang dilakukan di Desa Pacing Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro tersebut bertujuan untuk membantu pemulihan literasi dan numerasi anak terdampak pandemic covid-19 melalui kegiatan kolaboratif antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan sekolah.

Program kemitraan masyarakat ini diketuai oleh Dr. M. Zainudin dan beranggotakan Doni Abdul Fatah, S.Kom.,M.Kom., dosen dari Universitas Trunojoyo Madura. PKM ini berupa kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada literasi dan numerasi yang dikemas dalam dongeng dan pantomime.

Pembelajaran berbasis dongeng digunakan untuk meningkatkan minat baca siswa. Pembangkitan minat baca tulis melalui dongeng selama ini dinilai sebagai suatu strategi efektif karena anak usia 6 sampai 12 secara umum cenderung menyukai cerita. Sedangkan pantomime merupakan suatu kesenian yang melibatkan gerak tubuh. Melalui gerakan tubuh, seorang pemain pantomim dapat memberikan suatu tebakan yang berorientasi pada permasalahan sederhana, misalnya terkait penjumlahan.

Program kemitraan masyarakat ini didukung penuh oleh ketua Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM) yaitu Dr. Ahmad Kholiqul Amin, M.Pd. Beliau mendukung penuh kegiatan ini, seperti dukungan fasilitas sosialisasi kegiatan. Selain itu, Wakil Rektor I, bidang akademik juga penuh kegiatan ini karena ini bagian dari MBKM, sehingga kegiatan ini juga melibatkan dua mahasiswa.

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan satu alumnus dari IKIP PGRI Bojonegoro, beliau adalah Ridduwan Agung Asmaka, S.Pd., yang merupakan seorang pantomime yang sudah pernah diundang dia acara tv, seperti si bolang dan hitam putih.

Melalui kegiatan PKM ini, para mahasiswa sebagai pembantu lapangan dapat melatih kecakapan sosial, membangun cara berpikir kritis, melatih kemampuan pengambilan suatu keputusan dari pemecahan masalah. Dengan kemampuan berpikir kritis mahasiswa akan lebih mendalami, memahami, dan mampu melakukan pemecahan masalah berdasarkan data empiris dan teori.

Tag : Ikip pgri bojonegoro

* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini