Kajian Sor Keres Bojonegoro
Banyak Perempuan Kuliah Ketimbang Nganggur, Ismail Fahmi: Mari Diubah Pola Pikir Digital Competitiveness
blokbojonegoro.com | Tuesday, 27 September 2022 17:00
Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi saat menyampaikan materi. (Foto: tangkapan layar YouTube Layer Media)
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com - Persoalan pendidikan masih menjadi pembahasan menarik, yang mana dari pola pikir sangat berpengaruh dengan hasilnya di masa mendatang.
Fenomena menarik yang sering didengar oleh pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi adalah banyakya mahasiswa perempuan yang kuliah dibandingkan laki-laki. Hal itu disinyalir karena alasan perempuan banyak yang nganggur, sedangkan laki-laki memilih bekerja.
[Baca juga: Romo Muslich: 3 Persoalan untuk Merubah Bojonegoro di Masa Depan ]
"Masih sering dengar di masyarakaat lulusan yang perempuan itu dikuliahkan daripada menganggur. Sedangkan yang laki-laki banyak yang bekerja. Kita harus ubah pola pikir itu bukan kuliah tapi menjadi Digital Competitiveness," ulas Ismail Fahmi yang menjadi salah satu pemateri dalam acara Kajian Sor Keres, Selasa (27/9/2022).
Fahmi menegaskan, jika kembali ke format go international yang arahnya kompetitif, jika ingin berkompetisi silakan untuk kuliah. Tapi jika tidak untuk kompetitif, lebih baik tidak memaksa untuk kuliah sampai mencari beasiswa, karena ujung-ujungnya menganggur.
Di era serba digital ini, menurutnya kuliah tidak harus formal. Jika tidak bisa kuliah, bisa menggali apa yang disuka, kemudian mengembangkan potensinya, banyak ilmu yang bisa didapatkan di internet. Jika tidak ada, bisa hadirkan ahlinya.
"Bagaimana kita membangun jalan pikiran, bukan setinggi-tingginya sekolah, karena begitu tingginya sekolah akhirnya nganggur, percuma kita beri beasiswa karena pola pikirnya tidak untuk digital competitiveness. Sekarang pola pikirnya harus competitive," kata pria Asal Desa Kenep, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro itu.
Fahmi memberikan usulan perlu lebih realistis setiap kecamatan sampai desa bisa diidentifikasi bisa maping ada potensi apa. Sehingga ke depan, jika ada pembekalan tidak hanya berhenti pada kegiatan seremoni dan pemberian materi, melainkan ada tindaklanjutnya.
"Memang ada top-down yes, bottom-up yes. Sehingga di sini saya kira penting juga peran pemerintah untuk memberikan dukungan, dan masayrakat juga bisa do something! Tidak harus menunggu apa yang akan pemerintah berikan," tutupnya. [ito/lis]
BACA BERITA blokBojonegoro.com SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS
Tag : ismail fahmi, founder, drone emprit, bojonegoro, kenep, balen
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini