15:00 . 1.543 Calon Jemaah Haji Bojonegoro Ikuti Manasik Haji   |   14:00 . Jelang Pilkada Bojonegoro, PKS Rapatkan Barisan   |   13:00 . Dramatis, Petugas Damkar Dihadang Anjing saat Hendak Evakuasi Jasad Majikan   |   12:00 . Inilah Pemenang Duta Pemuda Pelopor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2024   |   11:00 . Ikrar Setia ke NKRI, Napi Teroris di Lapas Bojonegoro Dibebaskan Bersyarat   |   18:00 . HPN 2024, PWI Bojonegoro Gelar Seminar Literasi Media dalam Mengawal Clean and Good Governance   |   13:00 . PJ Bupati Adriyanto Launching Program Paman Sehati   |   12:00 . Penambang Pasir di Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Bawah Jembatan Kare   |   09:00 . Berikut ini Nama Finalis Seleksi Duta Pemuda Pelopor Bojonegoro Tahun 2024   |   15:00 . Sudahkah Pancasila sebagai Pondasi Pendidikan Selaras dengan Implementasinya   |   13:00 . Bojonegoro Jadi Tuan Rumah Pertemuan Rutin PKK, DWP, Perwosi se-Bakorwil II   |   17:00 . Perahu Penambang Pasir di Bojonegoro Tenggelam, Satu Penumpang Hilang   |   15:00 . 44 Peserta Ikuti Seleksi Duta Pemuda Pelopor Tahun 2024   |   13:00 . 106 Kontingen LKS Bojonegoro-Tuban Bertarung di Provinsi   |   10:00 . Sukses Gelar Ramadan Heppiii, Kartar di Bojonegoro Bangun Fasum hingga Turnamen ML   |  
Fri, 26 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

BRI Fellowship Journalism 2023

Bertahan di Tengah Pandemi, Perajin Batik Dolokgede Sempat Tak Bisa Bayar Karyawan

blokbojonegoro.com | Monday, 05 June 2023 18:00

Bertahan di Tengah Pandemi, Perajin Batik Dolokgede Sempat Tak Bisa Bayar Karyawan

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Sejarah membatik awalnya merupakan tradisi dari Keraton. Oleh karena itu motif batik di keraton penuh dengan filosofi kehidupan. Bahkan dari keraton, busana adiluhung tersebut sudah melebar ke lingkungan sekitar atau keluarga ningrat. 

Kemudian abdi dalam keraton yang membawa tradisi batik keluar dari lingkungan keraton. Tak hanya di wilayah Surakarta dan Yogyakarta batik berkembang cukup pesat, bahkan saat ini menjadi ciri khas Nasional. 

Hampir setiap daerah memiliki beragam corak khas batik sesuai dengan kearifan lokal wilayah. Termasuk di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur juga memiliki keragaman khas batik daerah. Seperti batik motif Rancak Thengul, Mliwis Mukti hingga Sekar Jati dan Pari Sumilak.

Bosan Jadi Buruh Lalu Ikut Pelatihan Membatik

Tentu ini menjadi semangat bagi pengrajin Batik Bojonegoro di Desa Dolok Gede, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro. Pria yang akrab disapa Lukdianto ini bercerita awal perjalanan membatik karena kebosanan menjadi seorang buruh di Kota. Ia lalu bertekad mengikuti pelatihan membatik yang di ikuti di tahun 2012 di Kampung Batik Laweyan, Kota Surakarta. 

"Dulu di Laweyan belajar selama Seminggu, kemudian tahun 2013 mendirikan usaha sendiri di rumah," ungkap Lukdianto. 

Butuh Tahapan Saat Mulai Membatik

Untuk menghasilkan batik yang indah rupanya butuh tahapan. Mulai dari proses pemotongan kain, pemberian lilin pewarnaan, penguncian warna, perebusan, pencucian dan penjemuran hingga pengemasan.

Lama pengerjaan tergantung teknik pewarnaan. Untuk yang paling cepat yaitu menggunakan teknik kelengan atau dikenal sebagai teknik pembuatan batik tertua. Dengan cara 1 warna dan memakan waktu pengerjaan selama 2 hari. 

"Ada juga yang harus menggunakan banyak warna bisa memakan waktu hingga lima hari. Namun untuk batik tulis produksi kurang lebih Seminggu bahkan bulanan," ucapnya.

Tetapi untuk batik tulis di sentra batik Dolokgede sudah tidak melakukan produksi kembali. Sebab teknik pewarnaan yang digunakan ada kelengan, laseman hingga pecah motif. 

Batik Poetra Dolokgede Berciri Khas Batik Jonegoro

Motif yang dihasilkan dari sentra produksi Batik Dolokgede cukup beragam. Mulai dari motif Khayangan Api, Rancak Thengul, Waduk Pacal, Bengawan Solo, Jembatan Sosrodilogo, Wonocolo, Atas Angin, Jati hingga bunga Rosela dan motif Meliwis Putih. 

"Di sentra Batik Dolokgede ini kami menyediakan batik khas Bojonegoro. Karena pada dasarnya memasarkan potensi lokal yang ada daerah," ujar pria asli Dolokgede ini.

Belasan tahun bergelut dan berwirausaha sebagai perajin batik Bojonegoro, rupanya untuk pemasaran batik sendiri sudah merambah jauh dari luar Kota bahkan luar Provinsi. 

"Banyak masyarakat luar yang juga tertarik dengan motif batik Bojonegoro. Harga jual cukup bersahabat, mulai dari Rp65.000 hingga Rp165.000 per potong," tuturnya.

Produksi Batik Sempat Alami Masa Krisis 

Rupanya usaha yang telah ia rintis bertahun-tahun tak serta merta berjalan mulus. Bahkan ketika terjadi wabah Pandemi Covid-19, usaha batik ini juga pernah terseok-seok lalu bangkit kembali. 

"Mulai dari sepinya pemesanan seragam batik sekolah, karena di picu beberapa sekolah banyak yang melakukan pembelajaran online. Sehingga saat tahun ajaran baru, nampak sepi pemesanan alias tak seperti biasanya," bebernya. 

Selain itu, ia juga sempat memberhentikan karyawan yang bekerja di rumah produksi dengan sistem bulanan. "Karena saat itu pemasukan di rumah usaha Batik Poetra Dolokgede benar-benar sepi," imbuh Lukdianto. 

Mulai bangkit dan atur strategi promosi produksi batik nan usai pandemi. Termasuk cara pengajian karyawan menggunakan sistem borongan, pembukuan keuangan mulai dirapikan kembali. Hingga memperbanyak stok-stok batik.

"Karyawan sekarang ada 15 orang ibu-ibu. Pengerjaan batiknya dibawa pulang dan ada 5 tempat membatik," ulasnya. 

Agar batik lokal tetap eksis, ia sendiri juga harus mengatur strategi pemasaran. Diantaranya dengan memaksimalkan promosi batik lokal lewat sosial media facebook dan instagram.

Termasuk menggandeng duta wisata dan selebritis instagram (selebgram) sebagai salah satu sarana untuk memperkenalkan batik lokal. 

"Beberapa waktu yang lalu BRI juga pernah datang menawarkan lomba kewirausahaan yang basisnya kelompok dalam 1 Desa. Harapannya jika sudah terlaksana bisa memperkenalkan batik Bojonegoro di masyarakat luas, lewat CSR," harap owner Batik Poetra Dolokgede. 

Terpisah, Kepala Unit BRI Gayam, Feriez Andika Lutviandi menambahkan, UMKM batik Desa Dolokgede juga bisa menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi permasalahan ekonomi pada kelas kecil sampai menengah. Tak hanya itu saja, UMKM di Desa juga mampu mengurangi pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan yang baru.

"Termasuk dengan adanya pendampingan dari CSR BRI juga turut membuka jaringan antara UMKM, ekosistem kewirausahaan, industri kreatif dan infrastruktur digital perbankan yang adaptif," sambung Feriez Andika Lutviandi. 

Disinggung terkait total penyaluran kredit usaha ringan (KUR) selama tahun 2022 sebesar Rp 65.021.580.000 dengan komposisi di sektor pertanian sebesar 50%, perdagangan 30% dan jasa lain-lain 20%.

"Harapannya mampu terserap secara maksimal untuk mendongkrak perekonomian masyarakat maupun potensi bisnis di wilayah binaan tersebut. Serta memudahkan dan tentunya sebagai jawaban atas kebutuhan para pelaku usaha," pungkasnya. [liz/lis]

 

 

 

Tag : Batik, usaha, dolokgede



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat