Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Perlunya Guru-Orang Tua Update Pengetahuan

blokbojonegoro.com | Tuesday, 28 November 2023 06:00

Perlunya Guru-Orang Tua Update Pengetahuan

Oleh: Aditama Wayan Dinata *

blokBojonegoro.com - Dunia setiap hari berubah. Ada kalanya berubah dari waktu ke waktu, kondisi satu dengan kondisi lain, peristiwa satu ke peristiwa yang lain. Semua itu wajar saja, karena memang sejatinya manusia adalah makhluk yang bergerak.

Pendidikan normalnya juga selalu bergerak, dari yang memulai belajar menghafal “a, b, c, d” lalu belajar membaca, menghitung, merumuskan hingga seorang faham apa pesan yang disampaikan di dalam tulisan atau buku.

Menghadapi tantangan zaman guru dan orang tua dituntut untuk selalu membaca kondisi saat ini (actual).Tujuannya adalah agar anak-anak generasi mendatang tidak tertinggal dari modernisasi yang terjadi di dunia. Selain itu guru dan orang tua mampu mengontrol laju keadaan anak agar terhindar dari bahaya-bahaya yang terjadi di masyarakat.

Pertanyaannya, mengapa guru harus update dalam pemaknaan penulis memperbarui pengetahuan maupun mengetahui kondisi sosial yang terjadi di masyarakat? Bukannya guru tugasnya untuk mengajar murid di sekolah?

Pertanyaan itu mungkin saja muncul dipikiran anda membaca judul artikel ini. Padahal, setiap hari anak belajar di sekolah selama 6 – 8 jam setiap hari. Itu artinya peran guru penting bagi masa depan anak-anak bangsa untuk meraih cita-cita bangsa. Bahkan seorang anak cenderung aktif dan berkarya saat mereka berada disekolah.

Seperti membuat kerajinan tangan, mengikuti lomba sepakbola antar sekolah, mengikuti lomba cerdas cermat, bergotong-royong dan masih banyak lagi, dan itu jarang ditemukan ketika anak berada dirumah. Bahkan banyak orang tua yang memanjakan anaknya saat berada dirumah. Maka dari itu tugas guru sangatlah penting untuk menumbuh kembangkan bakat atau kreatifitas seorang anak atau murid.

Kemudian, mengapa orang tua juga harus update atau memperbarui pengetahuan maupun mengetahui kondisi sosial yang terjadi di masyarakat bahkan lebih-lebih didunia ?

Perlu diketahui, bahwa orang tua adalah madrasah pertama bagi anaknya. Orang tua yang melahirkan anak ke dunia yang mengenalkan agama, alam, peristiwa-peristiwa kecil yang terjadi di masyarakat sekitar.

Orang tua juga yang mengajari berbicara, mendengar yang baik, akhlak, moral, sopan santun kepada orang lain. Bahkan ada pepatah yang bilang bahwa “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” itu artinya sifat atau karakter seorang anak tidak jauh berbeda dengan orang tuanya.

Selain itu juga waktu anak bersama orang tua cenderung lebih banyak saat remaja dari pada waktu mereka belajar disekolah maupun di luar. Orang tua juga punya andil besar dalam mencerdaskan generasi-generasi yang akan datang. Oleh sebab itu, orang tua juga harus update/memperbarui pengetahuannya terkait masalah-masalah yang dihadapi nanti.

Apa yang terjadi ketika guru atau orang tua tidak update?

Mungkin anda sudah tahu jawabannya, karena hal ini banyak terjadi di masyarakat. Anak cenderung kepo atau ingin tahu sesuatu yang belum ia ketahui. Bahayanya ketika anak ini tidak tahu mana perkara yang negatif (buruk) atau positif (baik), maka anak ini akan terjerumus pada hal-hal yang negatif.

Misalkan seorang anak mengakses buku atau film porno, berperilaku kurang sesuai dengan agama dan lingkungan karena meniru idolanya dan lain sebagainya yang itu bisa berdampak bagi karakter anak di kemudian hari. Maka tugas guru dan orang tua adalah membatasi dan memberi edukasi kepada anak terkait batasan-batasan yang tidak diperbolehkan.

Apa tugas guru dalam mendidik anak-anak generesi penerus bangsa?

Selain guru mengawasi perkembangan anak guru juga harus tahu soal apa kegiatan anak yang paling sering dilakukan ketika di sekolah. Misal, di kelas dia tidak mau belajar.

Guru harus jeli mengetahui murid mengapa tidak mau belajar, apakah mungkin metode pelajarannya yang monoton atau memang dari karakter seorang anak memang demikian pemalas.

Maka tugas guru adalah melakukan inovasi-inovasi pembelajaran seperti ice breaking atau game yang tujuannya agar anak tidak bosan belajar. Selain itu, sekolah juga harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya membangun karakter peserta didik berjiwa semangat belajar, nasionalis maupun religius.

Lalu, apa tugas orang tua dalam mendidik anak agar terhindar dari karakter-karakter yang bisa merusak bangsa?

Orang tua harus mengerti sifat yang dimiliki anak. Karena sifat anak terkadang berubah seiring bertambah dewasanya anak. Apa saja kegiatan yang sering dilakukan anak ketika dia di kamar atau di rumah.

Jadi, mengetahui sifat atau kebiasaan anak bisa mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul baik secara lahir atau batin. Misal, anak suka bermain HP, kegiatannya sehari-hari hanya bermain HP dan sedikit sekali berinteraksi sosial kepada masyarakat.

Maka, tugas orang tua adalah mencari tahu apa yang diakses di HP tersebut. Mencari tahu tidak harus memaksa anak merebut HP-nya, akan tetapi cobalah untuk mendekati dan mengajak diskusi anak tersebut lalu tanya keluh kesahnya, apa permasalahnnya, dengan begitu anak tersebut akan mudah menceritakan apa saja masalah-masalahnya.

Kemudian, beri dia edukasi terkait sosial kemasyarakatan agar anak itu mau bergaul di khalayak umum. Karena anak yang eksklusif cenderung bersifat apatis kepada orang lain.

* Penulis adalah Mahasiswa PAI Fakultas Tarbiyah UNUGIRI Bojonegoro.

 

 

 

Tag : Pendidikan, anak, guru, keluarga



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini