Peduli Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja, PD Aisyiyah Bojonegoro Kukuhkan Champions Like-R
blokbojonegoro.com | Tuesday, 30 July 2024 11:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Dalam rangka peduli kesehatan seksual dan reproduksi remaja, Program Inklusi Aisyiyah bersinergi dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro menggelar pengukuhan Champions Like-R, bertempat di Pendapa Malawapati Bojonegoro, Selasa (30/07/2024).
Perlu diketahui, jumlah remaja di Indonesia saat ini mencapai 45,5 juta jiwa (10-19 tahun) atau sama sekali bukan jumlah yang sedikit di antara populasi penduduk Indonesia. Namun demikian, perhatian pada kelompok remaja yang sedang mengalami fase bertumbuh dan berkembang menemukan identitas dirinya ini masih belum banyak diberikan.
Fase ini sangat krusial dan mempengaruhi perkembangannya di masa mendatang, tak terkecuali perihal kesehatan seksual dan reproduksi remaja. Tidak sedikit jumlah remaja yang mengalami kekerasan seksual, kekerasan berbasis gender online (KBGO), remaja terkena HIV/AIDS, remaja dengan kasus anemia. Hingga remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan dan remaja yang mengalami perkawinan anak.
"Ada banyak faktor yang mempengaruhi, mulai dari minimnya Pendidikan HKSR, minimnya akses layanan HKSR, minimnya literasi digital. Hingga minimnya wadah bagi pengembangan kapasitas diri remaja, kemiskinan, hingga ketidakadilan gender," ungkap Ketua PDA Bojonegoro, Zuliyatin Lailiyah.
Di tengah kompleksitas problem yang dialami remaja tersebut, justru kesehatan seksual dan reproduksi masih dianggap sebagai hal yang tabu. Remaja masih dianggap belum saatnya Pendidikan HKSR remaja tidak jarang masih bersifat biologis medis atau berkutat pada pemahaman organ dan fungsi reproduksi belum bersifat holistik. Bahwa terdapat faktor budaya, agama, ekonomi, hingga politik di balik kesehatan seksual dan reproduksi.
"Sejatinya telah tersedia layanan posyandu remaja namun layanan tersebut tidak mudah diakses oleh remaja. Demikian pula dengan program peer education yang masih terbatas, jangkauannya hingga program edukasi HKSR yang hendaknya lebih inovatif atau menyesuaikan," ujarnya
Perlu diketahui, program Like-R merupakan program edukasi dan penyediaan layanan kesehatan seksual, reproduksi serta penurunan stunting bagi kelompok remaja termasuk kelompok remaja rentan.
Dalam hal ini Pimpinan Daerah Aisyiyah menimbang sedang menjalankan. Penguatan kepemimpinan perempuan bagi ekonomi, bagi perempuan dhuafa. Serta program inklusif, pencegahan kawin anak dan kelompok rentan.
"Like-R bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan remaja dan mendorong remaja
sebagai penggerak upaya pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja (HKSR) serta penurunan stunting,"ucapnya.
Selain itu, remaja dapat memiliki pengetahuan dan kesadaran remaja tentang Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), pencegahan perkawinan anak dan penurunan stunting sejak dini. Lalu remaja juga dapat mengakses layanan kesehatan seksual dan reproduksi, pencegahan perkawinan anak dan penurunan stunting sejak dini.
"Mencegah Angka Kematian Ibu (AKI) dan stunting sejak dini. Hingga menumbuhkan remaja-remaja penggerak yang memiliki kepedulian dan kemampuan menggerakkan program terkait pemenuhan HKSR, pencegahan perkawinan anak dan penurunan stunting," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Nurul Azizah juga turut hadir dan menyampaikan terkait Kebijakan dan Strategi Pemenuhan Hak Perempuan di Bojonegoro, bahwa Kabupaten Bojonegoro luas 231 km, saat ini untuk anak usia 0-19 sebanyak 356 ribu jiwa. Maka menunjukkan bahwa anak-anak yang dipersiapkan 2045 generasi emas dipersiapkan sedini mungkin.
"Tanggung jawab sebagai penggerak dari 70 anak maju istimewa luar biasa, perwakilan SMP dan SMA. Maka anak-anak harus memiliki filosofi, jika ingin berhasil harus mau bersusah payah dan melalui proses," sambung Nurul Azizah.
Dalam hal ini, Kabupaten Bojonegoro juga bersinergi kebijakan dengan pemerintah pusat. Diantaranya mengurangi kemiskinan, mengurangi stunting, pengendalian inflasi. Hingga mutu pendidikan, menghadapi kebencanaan serta meningkatkan pendapatan UMKM dan wisata.
Dan ini menjadi tugas bersama, terutama dalam pengentasan stunting dan kemudian kemiskinan serta pendidikan. Dalam hal ini Pimpinan Daerah Aisyiyah, memiliki inovasi inklusif program nasional yang memberikan bukti bawah bapak dan ibu telah amanah dan bersinergi dengan Pemkab Bojonegoro dan hasilnya dapat dirasakan saat ini.
"Penurunan stunting tahun 2022 ditorehkan 2023 diatas nasional dan provinsi sebesar 24.3 persen dengan sinergi stunting angka 14.10 persen. Penurunan 10.2 persen, penurunan ini tidak bisa dilakukan Pemkab tanpa kerjasama semua pihak," pungkasnya. [liz/mu]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini