Pilkada Bojonegoro 2024
Pengamat Politik Bojonegoro: Lebih Banyak Calon Lebih Baik
blokbojonegoro.com | Saturday, 03 August 2024 13:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Tensi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bojonegoro tahun 2024 semakin menghangat. Terlebih, munculnya isu potensi bakal pasangan calon (Bapaslon) tunggal versus kotak kosong, yang kian hari kian santer dibicarakan publik.
Tak hanya terjadi di Kabupaten Bojonegoro, potensi bapaslon tunggal juga terjadi di beberapa kabupaten di Jawa Timur yang bakal menyelenggarakan Pilkada serentak pada November 2024 mendatang.
Salah satu pengamat politik di Kabupaten Bojonegoro angkat bicara perihal potensi paslon tunggal. Muhammad Rokib mengungkapkan, sejatinya pilkada ini demokratis. Artinya, ada kehendak publik atau masyarakat dalam kontestasi tersebut.
Namun, lanjut Rokib, belakangan ini justru seperti akan kembali ke zaman orde baru, dimana Pilkada ini akan terjadi fenomena sentralisasi. Dan hampir semua keputusan sudah tertata dari pusat, sedangkan masyarakat hanya seperti menyumbang suara saja, dan aspirasinya tidak terakomodir.
“Calon Kepala Daerah ini, sudah ditentukan oleh pusat melalui rekomendasi yang diberikan oleh parpol-parpol. Dan itu kemudian seolah-olah tidak sejalan dengan kehendak publik atau masyarakat, misalnya masyarakat Bojonegoro,” ungkap Rokib, Kamis (31/7/2024).
Dosen Tata Hukum Negara di Universitas Muhammadiyah Gresik ini menjelaskan, dengan begitu akan menurunkan kualitas demokrasi di Indonesia. Seperti halnya, beber Rokib, dengan terjadinya paslon tunggal atau hanya dua paslon saja.
Ia menambahkan, alangkah baiknya jika pada Pilkada ini, masyarakat diberikan banyak pilihan calon. Sehingga, masyarakat dapat memilih dengan betul pilihan yang sesuai dengan harapan atau aspirasinya.
“Saya kira, lebih banyak paslon, lebih baik,” ujar pria yang berdomisili di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro ini.
Jadi, Rokib mengemukakan, perlu adanya upaya untuk membuat politik gagasan, bukan hanya politik uang atau politik “dekengan”. Dengan upaya tersebut, para calon ini bisa adu gagasan dan konsep bagaimana Kabupaten Bojonegoro kedepannya.
Misalnya, Rokib mencontohkan, dalam hal mengentaskan kemiskinan, mengatasi stunting, menciptakan lapangan pekerjaan, mengatasi kekeringan dan banjir, hingga masalah krusial yang kerap terjadi di Kota Migas (sebutan lain Bojonegoro).
“Saya kira masyarakat harus dicerdaskan, dicerahkan, supaya masyarakat itu diberikan gagasan-gagasan yang kemudian bisa mengatasi mereka. Bukan hanya calon-calon yang bakal menggaruk APBD saja,” terangnya.
Pihaknya berharap, pada Pilkada Bojonegoro mendatang, berjalan sesuai desentralisasi. Sehingga ada demokrasi yang berkualitas di tingkat lokal Bojonegoro, dan mampu membawa perubahan ke depan lebih baik. Terutama, mengubah nasib warga Bojonegoro. [riz/mu]
Tag : Pilkada Bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini