06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |   13:00 . Konsolidasi Pemenangan Khofifah – Emil, PPP Titip 4 Poin untuk Jatim   |   09:00 . Mengantisipasi Konflik Pilkada   |   22:00 . KPU Bojonegoro Segera Distribusikan Logistik Pilkada ke TPS   |   19:00 . Gelar Kontes Sapi dan Kambing, Cara Disnakkan Promosi Hasil Peternakan Bojonegoro   |   17:00 . Denny Caknan, Hibur Puncak Kenduri Cinta 2   |   16:00 . Puluhan Ribu Pendukung Wahono-Nurul Banjiri Kampanye Akbar   |   19:00 . PT Pertamina EP Cepu Berhasil Pertahankan Sertifikat ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)   |  
Thu, 21 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Hari Tani Nasional, Jadikan Pertanian Ekologis Berbasis Lingkungan Sebagai Pedoman Keberlanjutan

blokbojonegoro.com | Thursday, 19 September 2024 10:00

Hari Tani Nasional, Jadikan Pertanian Ekologis Berbasis Lingkungan Sebagai Pedoman Keberlanjutan

Panen holtikultura di Lahan Praktik Sekolah Lapangan Dusun Samben, Desa Mojodelik. (Foto: blokBojonegoro.com/Parto)

 

Reporter: Parto Sasmito

blokBojonegoro.com - Hari Tani Nasional biasa dirayakan tanggal 24 September setiap tahunnya. Demikian halnya yang dilakukan para petani yang ada di wilayah operasi Lapangan Banyu Urip Kecamatan Gayam, dan Lapangan Kedung Keris Kecamatan Kalitidu. Mereka merayakan lebih awal di Lahan Praktik Sekolah Lapangan Dusun Samben, Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (18/9/2024).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto diwakili Asisten II Kusnandaka Tjatur, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Bojonegoro, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Balai Pengawas dan Sertifikasi Benih Provinsi Jawa Timur, Wilker Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, BMKG Kelas III Tuban, Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Forkopimcam Gayam, Forkopimcam Kalitidu, Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Gayam, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) NGO mitra EMCL, Perangkat Desa dan Gapoktan Sukoharjo dan Leran, Perangkat Desa Mojodelik, Peserta Sekolah Lapangan, Petani Pemandu Sekolah Lapangan, Petani dan Masyarakat sekitar.

Salah satu Petani Pemandu Sekolah Lapangan, Ahmad Rofi`i mengatakan, momentum Hari Tani Nasional tahun 2024, menjadi kesempatan untuk meneguhkan perjalanan pertanian ekologis berbasis lingkungan, alias pertanian ramah lingkungan sebagai pedoman untuk keberlanjutan dan ketahanan pangan.

"Hari ini ada panen holtikultura, kunjungan bazar, dan serah terima rumah burung hantu (Rubuha). Seremonial Peringatan Hari Tani, launching organisasi/koperasi petani Manunggal Agro Lestari, serta diskusi multipihak dengan tema Petani Pemadam Keroncongan, Selamatkan Anak Bangsa Dari Kekurangan Pangan Sehat, Bergizi, dan Bernutrisi," kata Rofi'i yang juga panitia acara Peringatan Hari Tani Nasional di Desa Mojodelik.

Rofi'i menambahkan, dalam menjalankan pertanian ekologis berbasis lingkungan, petani juga telah melakukan upaya-upaya untuk adaptasi terhadap perubahan iklim antara lain penerapan Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT), pengamatan curah hujan dan penguapan, memilih varietas padi yang tahan kekeringan dan genangan, serta Petani mendapatkan akses informasi iklim yang rutin dari BMKG.

"Petani saat ini telah mengembangkan inovasi Hugel Kultur untuk membantu mencukupi kebutuhan sayuran, serta Kandang Ayam Seresah Dalam, untuk membantu memenuhi kebutuhan protein keluarga. Selain itu, petani juga telah menghasilkan beras khusus yakni beras hitam, beras merah, dan juga beras fortifikasi (zink) untuk pencegahan stunting," kata Rofi'i.

Kepala Desa Mojodelik Yuntik Rahayu menyampaikan, sebelum acara Peringatan Hari Tani Nasional, dirinya telah mengecek langsung di lahan pertanian. Meskipun kondisi cuaca ekstrim, ternyata tidak mengganggu tanaman yang dibudidaya para petani. Salah satu faktornya karena pupuk yang digunakan merupakan produksi petani sendiri dari bonggol pisang yang telah difermentasi sendiri.

"Hasilnya segar, dan menyenangkan dengan pertanian organik. Jika pakai pupuk kimia pasti sudah tidak bisa berbuah dan produktif," ujar kades.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, dalam hal ini Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kusnandaka Tjatur mengapresiasi apressiasi program EMCL, Yayasan Daun Bendera Nusantara (FIELD Indonesia), Sekolah Lapangan Pertanian, dan para petani yang sudah berproses mengembangkan pertanian ramah lingkungan.

"Dari apa yang telah diperjuangkan ini, jadikan kegiatan pertanian ramah lingkungan ini pedoman pertanian berkelanjutan, dan ikon andalan. Orang akan datang ke sini pasti ada yang kurang kalau tidak membeli hasil pertanian organik dari para petani di sini," kata Kusnadaka.

Menurut Kusnandaka, tak kalah pentingnya adalah promosi. Pertanian organik alias ramah lingkungan harus jadi ikon, maka ikon harus disampaikan. "Sekarang caranya mudah. Para petani belajar foto yang bagus, mengedit yang bagus, kemudian dijadikan status di media sosial. Misal 1 bulan sebelum panen mulai promosi dan diviralkan padi kualitas organik. Maka sebelum panen sudah banyak yang datang. Kalau itu terjadi, tidak susah untuk penjualan produk hasil pertanian organik ini," imbuhnya.

Kusnadaka berpesan kepada para petani untuk memaksimalkan adanya program Sekolah Lapangan Pertanian dengan terus belajar, menyebarkan ilmunya, dan mempraktekannya.

 "Mulai dari hal-hal kecil digeluti terus menerus dan berkisnambungan, akan memberikan kebermanfaatan. Apa yang telah dipelajari, ayo terus dipraktekkan dengan sungguh-sungguh, agar memberikan manfaat," pesannya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kusnandaka Tjatur memukul kentongan menandai launching organisasi/koperasi petani Manunggal Agro Lestari. (Foto: blokBojonegoro.com/Parto)

Perwakilan dari EMCL, Rexy Mawardijaya dalam momentum Hari Tani Nasional  mengajak agungkan pekerjaan petani. Menurutnya, petani merupakan pahlawan ketahanan pangan. Untuk pertanian organik, Operator Lapangan Banyu Urip menggandeng Yayasan Daun Bendera Nusantara untuk memberikan pendampingan kepada petani untuk bertani lebih baik, ramah lingkungan, produktif, dan efisien.

"Sekolah Lapangan Pertanian menambah pengetahuan cara pertanian yang lebih sehat, menghasilkan beras organik, dan mencapai pemasaran program pertanian lebih luas. EMCL berkomitmen mendukung program pertanian, seperti hasil dari pertanian organik ini dikonsumsi oleh seluruh karyawan di Lapangan Banyu Urip. Hal itu sebagai bentuk sinergi untuk mendukung ketahanan pangan, khususnya dengan pertanian ramah lingkungan," ulas Rexy.

Sementara itu, Devi Utami selaku perwakilan dari Yayasan Daun Bendera Nusantara menerangkan, peringatan Hari Tani Nasional, sebagai upaya untuk mengapresiasi peran petani, meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya sektor pertanian.

"Membangun solidaritas dan kebersamaan antara petani, pemerintah, maupun swasta, dan mempromosikan inovasi praktik pertanian berkelanjutan yang dihasilkan oleh petani, serta menyebarluaskan informasi hasil kegiatan Sekolah Lapangan Pertanian," ujar Devi.

Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, sebanyak 632 orang petani di 8 Desa di Kecamatan  yang tersebar di Kecamatan Kalitidu dan Kecamatan Gayam telah mengikuti Program Sekolah Lapangan Pertanian yang diberikan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama mitra program Yayasan Daun Bendera Nusantara (FIELD Indonesia).

Para petani berasal dari desa di wilayah operasi Lapangan Banyu Urip Kecamatan Gayam yakni Desa Bonorejo, Brabowan, Mojodelik, Sudu, Ngraho, dan Gayam, serta wilayah operasi Lapangan Kedung Keris Kecamatan Kalitidu, yakni Desa Sukoharjo dan Leran. Mereka telah mengikuti kegiatan Sekolah Lapangan Pertanian mulai dari Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu, Sekolah Lapangan Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Petani tentang uji berbagai varietas padi, SLA (Sustainable Livelihood Assessment), dan Sekolah Lapangan Pemuliaan Benih telah dilakukan dan masih berjalan di masing-masing desa.
 
Kegiatan SLA memunculkan kemampuan masyarakat desa khususnya petani untuk melakukan analisis dan pola komunikasi yang baru dengan pemerintah desa. Selain itu, saat ini telah berpartisipasi aktif dalam melakukan perencanaan pembangunan desa.

Dari kegiatan tersebut Petani telah mengembangkan berbagai inovasi untuk memperbaiki pola budidaya yang ada menjadi lebih ekologis dan ramah lingkungan untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan. [ito/red]

Serah terima Rumah Burung Hantu (Rubuha) di Lahan Praktik Sekolah Lapangan Dusun Samben, Desa Mojodelik. (Foto: blokBojonegoro.com/Parto)

 

Tag : ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), SLA (Sustainable Livelihood Assessment), Yayasan Daun Bendera Nusantara (FIELD Indonesia), Pertanian Ekologis, Hari Tani Nasional



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat