Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Setyo Wahono dan Nurul Azizah: Jalan Baru Menuju Pendidikan Berkualitas untuk Bojonegoro

blokbojonegoro.com | Wednesday, 02 October 2024 22:00

Setyo Wahono dan Nurul Azizah: Jalan Baru Menuju Pendidikan Berkualitas untuk Bojonegoro

Pengirim: Ali Rohmatulloh

blokBojonegoro.com - Bojonegoro adalah wilayah yang kaya akan potensi, baik dari segi sumber daya alam maupun manusianya. Namun, ada satu sektor yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi daerah ini: pendidikan.

Meskipun angka partisipasi sekolah dasar di Bojonegoro cukup tinggi, mencapai 98%, masalah aksesibilitas dan kualitas pendidikan, terutama di tingkat SMP dan SMA, masih memprihatinkan. Di kawasan pedesaan, banyak sekolah yang kekurangan fasilitas, mulai dari laboratorium, sarana olahraga, hingga minimnya tenaga pendidik yang kompeten.

Di tengah situasi ini, pasangan calon bupati dan wakil bupati, Setyo Wahono dan Nurul Azizah, hadir dengan visi yang jelas: menciptakan pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh penjuru Bojonegoro.

Mereka memahami bahwa pendidikan adalah kunci perubahan, dan hanya dengan pendidikan yang baik, Bojonegoro bisa mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing di tingkat nasional dan global.

Solusi Nyata: Sekolah Unggulan di Setiap Zona

Setyo Wahono dan Nurul Azizah menyadari bahwa kualitas pendidikan tidak boleh bergantung pada lokasi geografis. Oleh karena itu, mereka merancang program Sekolah Unggulan yang akan dibangun di berbagai zona di Bojonegoro.

Tak hanya di perkotaan, sekolah-sekolah unggulan ini akan tersebar hingga ke pelosok-pelosok pedesaan, memastikan setiap anak, di mana pun mereka berada, mendapatkan hak yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas.

Rencana mereka mencakup:

5 Sekolah Unggulan SMA/Sederajat di 5 zona, 10 Sekolah Unggulan SMP/Sederajat di 10 zona, 20 Sekolah Unggulan SD/Sederajat di 20 zona.

Sekolah-sekolah ini akan dilengkapi dengan fasilitas lengkap, mulai dari laboratorium, sarana olahraga, hingga ruang belajar yang nyaman. Yang tak kalah penting, sekolah-sekolah ini akan ditopang oleh tenaga pendidik yang berkualitas dan berdedikasi tinggi. Dengan demikian, kesenjangan kualitas pendidikan antara perkotaan dan pedesaan bisa dipersempit.

Perguruan Tinggi Berkualitas di Bojonegoro: Cetak Lulusan Siap Kerja

Tak hanya berhenti di pendidikan dasar dan menengah, Setyo Wahono dan Nurul Azizah juga menyadari pentingnya perguruan tinggi berkualitas. Mereka berencana mendirikan perguruan tinggi yang mampu mencetak lulusan yang kompetitif, siap bekerja, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Ini bukan hanya soal memberikan gelar, tetapi menciptakan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Penguatan Pesantren: Pendidikan Agama yang Siap Hadapi Dunia Kerja

Di Bojonegoro, pesantren adalah lembaga yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Setyo Wahono dan Nurul Azizah menunjukkan kepedulian besar terhadap pengembangan pesantren, dengan menawarkan program Pengembangan Pondok Pesantren.

Program ini tidak hanya membangun sarana dan prasarana yang lebih baik, tetapi juga memperkuat kurikulum agar berorientasi pada employability. Artinya, lulusan pesantren diharapkan tidak hanya memiliki keahlian dalam ilmu agama, tetapi juga dibekali keterampilan yang relevan untuk bersaing di pasar kerja dan menjadi wirausahawan.

Untuk mendukung santri, mereka memperkenalkan Kartu Santri, yang memberikan beasiswa dan pelatihan keterampilan tambahan. Melalui program ini, Setyo Wahono dan Nurul Azizah ingin memastikan bahwa santri memiliki peluang yang sama dalam berkarier dan berkontribusi bagi pembangunan daerah.

Kesejahteraan Guru: Kunci Pendidikan Berkualitas

Tak cukup hanya memperhatikan siswa, pasangan ini juga memberikan perhatian khusus kepada para guru, terutama guru-guru swasta. Mereka memperkenalkan Kartu Guru, yang akan memberikan insentif tambahan bagi para guru TPQ, Madrasah Diniyah, dan PAUD.

Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk memberikan akses layanan BPJS Ketenagakerjaan, sebuah kebutuhan yang selama ini masih jarang diakses oleh guru-guru swasta. Dengan kesejahteraan yang lebih baik, guru diharapkan bisa lebih fokus dan termotivasi dalam mendidik generasi muda Bojonegoro.

SiswaTop: Satu Siswa Satu Laptop untuk Era Digital

Memasuki era digital, literasi teknologi menjadi kebutuhan yang tak bisa diabaikan. Untuk itu, Setyo Wahono dan Nurul Azizah menawarkan program SiswaTop (Satu Siswa Satu Laptop).

Program ini bertujuan untuk membekali setiap siswa dengan laptop agar mereka dapat mengikuti perkembangan teknologi dan siap menghadapi tantangan di dunia digital. Dengan alat ini, siswa Bojonegoro diharapkan tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga mampu menggunakannya untuk belajar, berinovasi, dan berkembang.

Komitmen pada Masa Depan Bojonegoro

Melalui berbagai program ini, Setyo Wahono dan Nurul Azizah menunjukkan komitmen mereka untuk membawa perubahan nyata dalam dunia pendidikan Bojonegoro. Mereka tak hanya berfokus pada satu aspek, tetapi menyeluruh—dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dari pendidikan formal hingga pesantren, dari kesejahteraan siswa hingga kesejahteraan guru.

Masa depan Bojonegoro ada di tangan generasi muda. Dengan pendidikan yang merata, berkualitas, dan didukung oleh teknologi, Bojonegoro memiliki potensi untuk menjadi daerah yang unggul. Setyo Wahono dan Nurul Azizah ingin menjadi bagian dari perubahan itu—membuka jalan menuju pendidikan yang lebih baik, lebih inklusif, dan lebih siap menghadapi tantangan zaman.

Inilah saatnya, Bojonegoro bergerak maju dengan pendidikan sebagai fondasinya.

 

Tag : Pilkada bojonegoro, pilkada



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini