Pilkada Bojonegoro 2024
Survei ARCI: Elektabilitas Wahono-Nurul 75,5%, Teguh-Farida 19,6%
blokbojonegoro.com | Saturday, 23 November 2024 22:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com — Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) merilis hasil survei Pilkada Bojonegoro. Elektabilitas pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 2, Setyo Wahono dan Nurul Azizah tak bisa digerus dengan iming-iming apapun. Kemantaban pemilih Wahono-Nurul mencapai 81,3 persen.
Direktur ARCI Baihaki Sirajt menjelaskan, telah melakukan survei preferensi pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bojonegoro 2024. Survei ini dilaksanakan para periode 7 November sampai dengan 16 November 2024. Atau pasca debat publik yang gagal, dan dalam masa debat publik ke dua berlangsung pada 13 November 2024.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) kepada 1.200 responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling. Rentang Margin of Error (MoE) ± 2,8 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sample responden tersebar di 28 kecamatan.
Dalam periode survei ARCI kali ini, elektabiltas Wahono - Nurul sangat tinggi berada pada angka 75,2 persen. Yakni ketika pada hari pengambilan sample responsen ditunjukkan foto paslon untuk dicoblos. Sedangan elektabilitas Paslon Teguh - Farida hanya pada 19,6 persen.
"Jumlah responden tidak tahu dan tidak menjawab (Tt/Tj) sebesar 5,2 persen. Ini artinya Wahono-Nurul sudah tidak terkejar, sulit untuk dikejar, karena terlampau jauh," kata Baihaki Sirajt, Sabtu (23/11/2024).
Apalagi, ditambah dengan tingkat kemantapan pemilih Wahono - Nurul yang persentasenya pun sangat tinggi. Karena dari angka 75,2 persen pemilih Wahono-Nurul tersebut, tingkat kemantapan pemilih sebesar 81,3 persen. Sebaliknya Teguh - Farida hanya 65,7 persen.
Alasan responden lebih banyak memilih Wahono - Nurul, karena mereka lebih dikenal masyarakat. Selain itu karena Wahono - Nurul diketahui lebih merakyat dan lebih peduli. Sedangkan pada Teguh - Farida, Farida dikenal karena pernah menjadi anggota DPR RI dan pada pemilihan calon legislatif. Sementara Teguh lebih dikenal oleh kader PDI Perjuangan itu sendiri.
"Dengan tingkat kemantapan di atas 80 persen, pemilih Wahono - Nurul sangat sulit digerus dengan iming-iming sekalipun," imbuhnya.
Baihaki menambahkan, karakter masyarakat Bojonegoro berbeda, mereka yang mantab menjatuhkan pilihan tak gampang digoyang karena mendapat sesuatu, bahkan jika misalnya sama-sama dapat, mereka tidak mudah berpindah pilihan hanya karena dikasih sesuatu lebih banyak.
Disinggung mengenai pengaruh debat publik terhadap elektabilitas palson, peneliti yang mendampingi 6 pilkada 2020 dengan skor 5 kali menang dan 1 kali kalah ini menyatakan, debat publik tidak banyak berpengaruh, karena hanya kisaran 8 persen.
"Pengaruh debat publik hanya 8 persen, para pemilih lebih banyak pengaruhnya dari media online dan media sosial," pungkasnya. [riz/red]
Tag : Pilkada, Bojonegoro, survei
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini