Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Cerita Nasabah BRI Bojonegoro, Sukirno Gareng Jalani Profesi Sebagai Badut Panggilan

blokbojonegoro.com | Tuesday, 26 November 2024 18:00

Cerita Nasabah BRI Bojonegoro, Sukirno Gareng Jalani Profesi Sebagai Badut Panggilan

 Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Sukirno alias Gareng, asal Desa Sukorejo, Bojonegoro sudah 10 tahun ini menekuni profesinya sebagai Badut panggilan. Dia kerap kali dipanggil meramaikan acara ulang tahun, maupun syukuran. Berbicara popularitas, mungkin dia tidak kalah pamor dengan orang-orang besar di Bojonegoro, paling tidak di kalangan ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak.

Dibalik popularitasnya tersebut, kala itu waktu Pandemi Covid-19. Sukirno rupanya susah melakukan pengaturan keuangan untuk perputaran usaha, usai bermusyawarah dengan sang istri. Sukirno lantas mencoba mengajukan diri sebagai nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Lalu benefit apa saja yang ia peroleh ketika bergabung dengan KUR BRI. Pertama dari segi suku bunga cukup rendah, tidak seperti bank konvensional lainnya. Serta membantu UMKM dalam menjalankan bisnis tanpa perlu membayar bunga.

"Ada ketenangan sendiri kalau bergabung dengan KUR BRI, tidak diuber-uber misal kalau jatuh tempo pembayaran cicilan. Buat tambahan modal usaha juga lumayan, tahun pertama ambil KUR Rp5 juta lalu ambil Rp59 juta," ungkap Sukirno mantan Caleg kala itu.

Pria yang pernah diundang di program acara hitam putih mengaku, sangat bahagia menjalankan profesi sebagai badut panggilan karena bisa menyenangkan masyarakat. " Intinya panggilan hati, karena saya orangnya loss. Ilmu-ilmu tersebut saya pelajari secara otodidak," pungkas Sukirno.[liz/lis]

 

 

Tag : BRI, nasabah, kur



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini