Dosen UNUGIRI Bojonegoro Kembangkan Permainan Motorik Auditori untuk Siswa SD
blokbojonegoro.com | Friday, 27 December 2024 19:00
Pengirim: Ahmad Shofiyuddin
blokBojonegoro.com - Hilmy Aliriad, dosen tetap Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro, telah berhasil mengembangkan sebuah model permainan motorik yang inovatif untuk meningkatkan kemampuan motorik dasar pada siswa sekolah dasar. Penelitian yang dilakukan oleh Hilmy bertujuan untuk mengintegrasikan permainan motorik dengan elemen auditory motor sequencing, sehingga siswa dapat melatih koordinasi tubuh dan kecakapan mendengar dalam satu waktu.
Keberhasilan Hilmy dalam mengembangkan model permainan ini didukung oleh pendanaan melalui Program Penelitian Hibah Kompetitif Nasional, skema Penelitian Dosen Pemula dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun 2024.
“Alhamdulillah, kami berhasil lolos hibah tahun ini. Kami ucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Kemdikbudristek, semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Hilmy.
Penelitian ini dilaksanakan pada 40 siswa kelas 4 dan 5 dari tiga sekolah dasar di Kabupaten Bojonegoro, yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Dengan metode Research and Development (R&D), penelitian ini melibatkan serangkaian tahap pengembangan, validasi ahli, uji coba terbatas, revisi produk, uji lapangan, hingga evaluasi akhir. Selama 8 minggu intervensi, hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan motorik dasar siswa, seperti keseimbangan, koordinasi, kelincahan, dan kekuatan tubuh.
Permainan yang dikembangkan berbentuk circuit games, di mana siswa berpindah dari satu stasiun ke stasiun lainnya dengan durasi 2 hingga 5 menit per stasiun. Setiap stasiun dirancang dengan elemen auditory motor sequencing, yaitu siswa diharuskan untuk mengikuti pola suara atau instruksi verbal, yang memperkuat keterampilan mendengar dan gerakan tubuh secara bersamaan. Aktivitas yang dilakukan di tiap stasiun berfokus pada pengembangan berbagai aspek motorik, seperti keseimbangan, kelincahan, dan ketangkasan.
Menurut Hilmy, model permainan ini tidak hanya efektif dalam meningkatkan kemampuan motorik siswa, tetapi juga menyenangkan dan menarik.
“Model permainan ini tidak hanya efektif meningkatkan kemampuan motorik siswa, tetapi juga menyenangkan dan menarik. Kombinasi elemen auditori dan aktivitas fisik membuat pembelajaran lebih interaktif, sehingga siswa dapat belajar dengan cara yang aktif dan menyenangkan. Dengan model ini, siswa mengembangkan keterampilan fisik sekaligus kemampuan mendengar dan mengikuti instruksi,” tegasnya.
Hilmy juga berharap bahwa temuan dari penelitian ini dapat menjadi referensi bagi guru dan pendidik dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran jasmani yang lebih kreatif dan berbasis penelitian. Ia juga mendorong agar model permainan motorik ini diterapkan di lebih banyak sekolah, guna meningkatkan kualitas pendidikan jasmani di tingkat dasar. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan multidimensional dalam pendidikan jasmani, yang tidak hanya fokus pada perkembangan fisik, tetapi juga mendukung aspek kognitif dan sosial anak, demi perkembangan yang holistik.
Sepuluh permainan motorik yang dikembangkan dalam model ini meliputi aktivitas yang menyenangkan dan menantang bagi siswa, antara lain:
1. Lari dan Tepuk
2. Lompat dan Dengarkan Suara
3. Langkah Kaki dan Ikuti Pola
4. Tangkap dan Ulangi Gerakan
5. Jalan dan Berlari Mengikuti Instruksi
6. Jalan Sambil Mengikuti Ketukan
7. Lari Zig-Zag dengan Instruksi Suara
8. Berjalan Ikuti Pola
9. Lempar Tangkap Bola dengan Petunjuk
10. Permainan Berhenti dan Mulai
Tag : Dosen, Unugiri, Bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini