07:00 . Lepas Siaga Merah dan Kuning, Gini Status Siaga Hijau   |   23:00 . Inilah 22 Kepala Daerah di Jatim yang Dilantik 6 Februari 2025   |   22:00 . Bojonegoro-Surabaya, Bahas Kerjasama Pangan   |   21:00 . DPRD Bojonegoro Telah Kirim Surat ke Mendagri   |   20:00 . Gerak Cepat, Bupati dan Wabup Terpilih Belajar ke Surabaya   |   19:00 . Sah..! Bupati dan Wabup Bojonegoro Dilantik 6 Februari 2025   |   15:00 . Bupati Bojonegoro Terpilih Bentuk Tim Transisi untuk 100 Hari Pertama Kerja   |   14:00 . Sebut Sirkuit di GOR Bojonegoro Belum Selesai, Dinpora Kembali Gelontorkan Rp2,9 Miliar   |   13:00 . 2 Truk Adu Banteng di Bojonegoro, Pengemudi Asal Kebumen Meregang Nyawa   |   09:00 . Waspada Kiriman Hulu Bengawan Solo, Sukoharjo dan Sekitar   |   19:00 . Dilaporkan Tenggelam Saat Cari Kayu Bakar, Warga Bojonegoro Belum Ditemukan   |   18:00 . Papan Ukur Air Bengawan Solo di TBS   |   17:00 . Tren Hulu Bengawan Solo Mulai Turun, Kota Stabil   |   15:00 . Puluhan Rumah di Bojonegoro Terendam Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo   |   14:00 . Bengawan Solo Siaga Merah, Sejumlah Desa di Bojonegoro Terendam Banjir   |  
Fri, 24 January 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Nasehat Bijak Perihal Tahun Baru

blokbojonegoro.com | Wednesday, 01 January 2025 10:00

Nasehat Bijak Perihal Tahun Baru

Oleh: Usman Roin *

Tahun 2025 telah hadir. Tentu kedatangannya yang semalam dirayakan individu maupun kelompok seluruh pelosok jagat, tampak "masih hangat" dari amatan update status media sosial.

Kini, hari di awal tahun 2025 telah kita napaki. Mau kita buat seperti tahun sebelumnya –2024, bisa. Mau dibuat berbeda juga sangat boleh. Artinya kita mau berubah agar "beruntung", atau "rugi" karena sama seperti kemarin, semua tergantung pribadi kita.

Kita perlu sadari, bila orientasi hidup muslim dalam terminologi pendidikan Islam sebagaimana surah al-Qashash [28]: 77, adalah sukses serta bahagia di dunia dan akhirat. Caranya menurut Faisal Ismail (2017:260), adalah dengan memperbanyak amal kebaikan dan karya kesalehan di dunia. Tentu semua karya itu, nihil bisa terwujud bilamana kita tidak terampil mengelola waktu.

Manajemen Waktu

Bicara mengelola waktu, Islam sangat bijak mengingatkan keberadaannya. Salah satunya, nasehat Imam Ibnu al-Jauzi dalam salah satu masterpiecenya Mawãizh al-Imãm Ibnu al-Jauzi yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berjudul Intisari Shaidul Khâthir.

Di buku setebal 234 halaman tersebut, Ibnu al-Jauzi (2017:155) meminta kepada kita untuk menjadikan hari menjadi tiga bagian. Hari yang telah berlalu, hari di mana kini kita berada, dan hari yang kita tunggu-tunggu.

Pertama, terhadap hari yang telah berlalu, nasihat Ibnu al-Jauzi, kita diminta untuk melakukan perbaikan. Jika kemudian kita korelasikan dengan tahun yang baru saja berlalu –2024, dosa, perilaku buruk dan semacamnya kita diminta untuk memperbaiki diri dengan menyesali atas laku "tidak taat" yang dilakukan.

Lalu di mana kita memperbaiki perilaku buruk dan semacamnya yang telah dilakukan? Ibnu al-Jauzi menunjukkan kepada pembagian hari yang kedua, yakni hari di mana kini kita berada.

Jika demikian adanya, hari yang kita napaki di awal tahun 2025 ini adalah waktu untuk memperbaiki diri. Dengan menangis dan menyesal sebagai upaya taubat, yang dalam bahasa Utsman Qadri Mukanisi (2017:369) disebut sebagai taubat nasuha. Yaitu, taubat yang sungguh-sungguh atau semurni-murninya sebagaimana tersurat dalam surah al-Tahrim [66]:8.

Beliau –Utsman Qadri Mukanisi, pada karya asli nya Innahu Subhanahu Yunadina yang diterjemahkan berjudul Sungguh, Allah Menyapa Kita, juga menjelaskan empat syarat taubat nasuha.

Mulai dari tidak mengulangi lagi dosa; lalu menyesali –dosa-dosa yang pernah dilakukan, dan membencinya sebagaimana ia pernah mencintai; bertekad tidak mengulangi lagi; serta mengembalikan hak yang telah diambil kepada pemiliknya yang dizalimi.

Adapun pembagian yang ketiga, sebagai hari yang kita tunggu-tunggu. Perihal hari yang kita tunggu, Ibnu al-Jauzi menyebut bila kita tidak mengetahui apa yang akan datang kemudian. Bisa saja kebaikan, atau keburukan yang menimpa. Bahkan boleh jadi, kita menjadi tidak sampai kepada hari-hari yang ditunggu-tunggu.

Terhadap hari esok –yang kita tunggu-tunggu, KH. Ahmad Ishomuddin dalam jabar.nu.or.id, meminta kita untuk banyak berdoa kepada Allah Swt. Doa yang dipanjatkan kepada-Nya adalah sebagai wujud keimanan dan permohonan pertolongan terhadap hari esok yang lebih baik.

Tentunya setelah berdoa, usaha dan ikhtiar tanpa putus asa adalah langkah bijak sukses menghadapi kehidupan sebagaimana tuntunan Islam.

Akhirnya, selamat tahun baru 2025 Masehi. Secuil nasehat bijak ini semoga senantiasa menjadi pengingat kita, agar tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Amin ya rabbal 'alamin.

*Penulis adalah Dosen Prodi PAI Fakultas Tarbiyah, Pembina UKM Penalaran dan Penulisan Griya Cendekia serta LPM Arusgiri Unugiri.

Tag : Tahun baru 2025



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat