Pertamina Dukung Tingkatkan Kepedulian Terhadap Lingkungan, dengan Sekolah Energi Berdikari di SMPN 1 Ngasem
blokbojonegoro.com | Tuesday, 04 February 2025 10:00
Penyerahan Bibit Pohon kepada SMPN 1 Ngasem (Foto: blokBojonegoro.com/Parto)
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com - Angin sejuk berhembus sepoi-sepoi di lahan yang ada di utara Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Di lahan itu, terdapat banyak tanaman pohon pisang, mangga, jambu air, jambu kristal, beringin, dan tanaman penghijauan lainnya.
Kepala SMPN 1 Ngasem, Endro Setyo Widodo saat ditemui di sekolah, Senin (3/2/2025) menjelaskan, sebelumnya lahan tersebut masih banyak semak belukar, akhirnya mulai dimanfaatkan dengan dibersihkan dan ditanami pohon pisang.
"Alhamdulillah saat ini sudah diproyeksikan menjadi hutan sekolah, sudah ada 2000 pohon yang ditanam di lahan tersebut. Baik pohon produktif atau berbuah, maupun pohon untuk penghijauan," ungkapnya.
Kepala SMPN 1 Ngasem, Endro (mengenakan Udeng Samin di kepala) menjelaskan terkait hutan sekolah.(Foto: blokBojonegoro.com/Parto)
Endro menambahkan, pohon-pohon tersebut, merupakan dukungan dari PT Pertamina kepada sekolah yang berada satu kecamatan dengan Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yang diperatori oleh Pertamina EP Cepu (PEPC). Pada tahun 2022 lalu, Pertamina menggandeng mitra organisasi non pemerintah, Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Ademos) mulai program Sekolah Energi Berdikari dengan fokus utama pengurangan jejak emisi karbon berbasis sekolah.
Kegiatan dalam program tersebut mengampanyekan dan mengedukasi pelajar memberi perhatian kepada hal-hal yang menimbulkan jejak emisi dan upaya pengurangannya, seperti berhemat listrik dan beralih pada transportasi lebih ramah lingkungan, serta untuk berkontribusi aktif dalam penyerapan emisi melalui kegiatan penghijauan.
"Ada edukasi tentang pengurangan jejak emisi karbon, bagaimana menghitung dan mengurangi karbon dengan menanam pohon. Pada tahun 2022 ada 1.000 pohon. di tahun 2023 tambahan lagi 1.000 pohon. Total ada 2.000 pohon dengan 14 jenis berbeda untuk penghijauan serta serapan emisi karbon dan pohon produktif," ulas Endro.
Tak hanya kegiatan penanaman pohon saja dalam Sekolah Energi Berdikari di SMPN 1 Ngasem. Ada banyak kegiatan yang diberikan Pertamina melalui pendampingan kkhususnya edukai, diantaranya edukasi pelestarian lingungan, pemanfaatan sampah, mengurangi emisi karbon kelas perwira, pelatihan kelas megelola sisa makanan menjadi magot, dan juga relawan Adiwiyata dengan sebutan Green Warior.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Pertamina khususnya, dan juga Ademos yang telah memberikan pendampingan Sekolah Energi Berdikari. Program ini mendukung sekolah kami dalam upaya meningkatkan status Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2025 ini, yang sebelumnya kami sudah mencapai Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Timur pada tahun 2021 lalu," ucap Endro.
Serahterima panel surya di SMPN 1 Ngasem. (Foto: blokBojonegoro.com/Parto)
Sementara itu, PJS Manager CSR PT Pertamina (Persero), Reno Fri Daryanto kepada blokBojonegoro.com ditemui usai serah terima panel surya di SMPN 1 Ngasem menjelaskan, Sekolah Energi Berdirkari di Bojonegoro, khususnya di SMPN 1 Ngasem merupakan sekolah terakhir dari 12 sekolah yang menerima program di seluruh Indonesia di tahun ke-2 ini. Reno mengatakan, program dilaksanakan dengan periode pertama mulai tahun 2022-2023, dan tahun kedua pada 2023-2024.
"Ini sekolah yang terakhir dari 12 sekolah pada tahun kedua program. Sekolah Energi Berdikari sasarannya adalah Sekolah Adiwiyata yang ada di area operasi Pertamina, karena sekolah itu pasti peduli dengan lingkungan. Tujuannya, salah satunya untuk mendukung peningkatan status, seperti di SMPN 1 Ngasem ini untuk maju menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional," tutur Reno memaparkan.
Di masing-masing sekolah, lanjut Reno, diatanam solar panel surya berkapasitas 3,3 kilowatt peak (kWp) dan baterai berkapasitas 5 kWp, yang merupakan salah satu upaya pengurangan jejak emisi karbon di sekolah. Solar panel yang dipadang di setiap sekolah penerima program, dapat dimanfaatkan untuk laboratorium dan bengkel di sekolah.
"Selain itu, saat ini kami sudah mengedukasi lebih dari 11 ribu siswa. Termasuk pendampingan Green Warior yang menjadi Relawan Adiwiayata dan Duta Energi. Green Warior ini seperti ekstrakurikuler yang diikuti siswa dan berikan bimbingan dan jadwal rutun, mereka diberikan tantangan untuk mengajarkan tentang pemanfaatan energi terbarukan, dan duta kepedulian lingkungan baik di sekolah maupun di rumah," ujar Reno.
Salah satu anggota Green Warrior, Muhammad Nasril Fahrudi mengaku mendaptkan banyak manfaat yang dirasakan bergabung menjadi Green Warrior, diantaranya ilmu dan pengalaman, serta menjadi lebih peduli terhadap lingkungan.
"Untuk kegiatan biasanya ada Sabtu bersih, pengoperasian panel tenaga surya, penanaman pohon, serta sosialiasi kepada adik kelas tentang penanaman pohon. Untuk kegiatan Sekolah Energi Berdikari, menjadikan lingkungan sekolah lebih bersih, nyaman, dan asri. Serta adanya hutan sekolah yang dulunya gersang dan banyak tanaman liar, sekarang sudah banyak ditanami pohon buah dan penghijauan menjadi lebih rindang," kata siswa kelas 8 yang akrab disapa Rudi itu. [ito/red]
Tag : Sekolah Energi Berdikari, SMPN 1 Ngasem, Sekolah Adiwiyata, Bojonegoro, Lapangan Gas JTB, Jambaran Tiung Biru, Pertamina EP Cepu (PEPC)
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini