Dihantui Longsor dan Banjir Bandang Saat Hujan, Ini Langkah Pemkab Bojonegoro
blokbojonegoro.com | Saturday, 05 April 2025 16:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Saat musim penghujan tiba, Kabupaten Bojonegoro kerap dihantui adanya bencana longsor, banjir luapan, hingga banjir bandang. Atas kejadian tersebut, membuat Pemkab Bojonegoro mengambil sejumlah langkah.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Kabupaten Bojonegoro, sejak Januari hingga Maret 2025, tercatat sebanyak 45 kali bencana banjir, longsor, dan banjir bandang di Kabupaten Bojonegoro. Bencana ini merusak pemukiman warga, lahan pertanian, serta berbagai fasilitas umum.
Menurut pengamatan yang dilakukan Pemkab Bojonegoro, penyebab utama terjadinya banjir di sejumlah wilayah tersebut disebabkan beberapa faktor. Diantaranya sedimen sungai yang terus meningkat, gundulnya lahan di hulu sungai, serta tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Bojonegoro.
Untuk menanggulanginya, Pemkab Bojonegoro akan menyiapkan berbagai Langkah. Salah satunya adalah melakukan kordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo sebagai lembaga teknis yang menangani pengelolaan sumberdaya air.
Saat ini, BBWS Bengawan Solo melalui Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Wilayah IV telah menyalurkan bantuan berupa bahan darurat untuk tanggul, tenaga ahli, hingga alat berat guna percepatan penanggulangan di wilayah terdampak.
Selain itu, Pemkab Bojonegoro juga tengah menyiapkan rencana mitigasi jangka pendek, termasuk normalisasi Sungai Semar Mendem sepanjang 5 km.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono mengungkapkan, Pemkab Bojonegoro bersama BBWS Bengawan Solo menyiapkan strategi jangka panjang untuk mengantisipasi bencana ini terulang lagi, dengan fokus pada perbaikan ekosistem daerah aliran sungai (DAS).
“Beberapa kecamatan yang menjadi prioritas utama dalam perbaikan ini, yakni Kecamatan Gondang, Kecamatan Dander, dan Kecamatan Baureno,” ungkap Bupati Wahono, Sabtu (4/4/2025).
Wahono menjelaskan, salah satu perbaikan ekosistem yang dilakukan adalah dengan program reboisasi di daerah hulu yang mengalami degradasi.
“Langkah ini dianggap penting untuk meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan dan mengurangi sedimentasi sungai yang menyebabkan pendangkalan,” jelasnya.
Melalui kolaborasi dengan BBWS Bengawan Solo, lanjut Wahono, Pemkab Bojonegoro terus berkomitmen untuk mengatasi permasalahan banjir secara menyeluruh. Tidak hanya berfokus pada solusi jangka pendek, tetapi juga merancang langkah-langkah strategis yang berkelanjutan guna mengurangi dampak banjir di masa depan.
Pria asal Kecamatan Tambakrejo itu menambahkan, pihaknya juga akan menyiapkan solusi jangka panjang, seperti pembangunan embung, sudetan sungai, dan reboisasi hutan gundul di wilayah selatan, tentu untuk mengurangi risiko banjir.
“Dengan langkah konkret ini, kami memastikan upaya mitigasi bencana berjalan efektif demi melindungi pemukiman dan ketahanan pangan masyarakat,” pungkasnya. [riz/lis]
Tag : Longsor, Langkah, pemkab
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini